Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemimpin Ideal di Tahun Politik

4 Januari 2018   13:35 Diperbarui: 5 Januari 2018   04:29 1884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pemimpin yang baik, bijaksana dan disegani adalah impian setiap orang yang memiliki posisi kekuasaan entah itu di kantor, organisasi ataupun di suatu komunitas.

Dalam kehidupan kita, beberapa hal penting menjadi dasar dari prilaku kita. Setiap dari kita dituntut menjadi seorang pemimpin dalam segala hal yang baik, terutama untuk memimpin diri sendiri. 

Kiranya Ini merupakan hal penting untuk kita telaah suatu situasi saat indonesia menuju tahun politik 2018-2019. Karateristik pemimpin adalah ukuran kemampuan diri dalam membijaki segala kebutuhan dan kepentingan umum. 

Kouzes menjelaskan bahwa pemimpin adalah vionir sebagai orang yang bersedia melangkah kedalam situasi yang tidak diketahui, pemimpin yang mempunya visi yang jelas dapat menjadi penuntun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin.

Tentang kepemimpinan, kita bukan hanya berputar pada wacana untuk memimpin diri semata. Seorang pemimpin, tidak akan mampu memimpin orang lain jika memimpin diri sendiri saja masih dengan sistem dan prinsip yang kaku. 

Berbeda dengan Kouzes. Pemimpin menurut Rukmana sebagai orang yang melakukan atau menjalankan kepemimpinan leadership sedangkan pimpinan adalah mencerminkan kedudukan seseorang atau kelompok orang pada hierarki tertentu dalam suatu birokrasi formal maupun informal. 

Memimpin baik diri maupun memimpin untuk orang banyak memiliki ciri tersendiri yang perlu dipahami oleh seorang pemimpin. Berikut adalah ciri pemimpin yang harus diketahui :

FOCUS

Merupakan ciri pertama dalam setiap kepemimpinan disemua sisi, focus adalah indikator penentu sejauh mana soerang pemimpin mampu melakukan suatu bentuk kebijakan dengan baik dan teliti. 

Bukan berarti focus saja yang perlu diperhatikan, sebab seorang pemimpin tidak hanya berfokus untuk dirinya sendiri dan selamanya dirinya menjadi pemimpin. 

Hal lain selain focus dalam memimpin adalah perkara regenerasi. Maksudnya seorang pemimpin yang baik ingin menciptakan generasi pemimpin yang lebih baik dari dirinya, akan memudahkan bentuk kendala atau kemungkinan kegagalan yang datang. 

TARGET

dalam memimpin, semua orang jelaslah memiliki target yang besar dan sangat prinsip. Searah dengan tujuan yang telah dicanangkan. Dalam bahasa organisasi, kita kenal dengan manajemen strategi. 

Dengan adanya manajemen strategi, SDM yang kita pimpin dengan sendirinya akan menyadari bahwa menjadi pemimpin itu ada batas tertentu.

Mereka akan memehami bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menjadi pemimpin. Namun, yang paling terpenting adalah bukan siapa yang menjadi pemimpin, tetapi apa yang dihasilkan berkat seorang pemimpin selama dirinya mengendalikan sebuah organisasi. 

SOLUSI

solusi kadang diabaikan oleh banyak pemimpin dalam periode kepemimpinannya. Seperti pada kenyataannya, banyak organisasi dengan pemimpin bijak katanya, ternyata bukan solusi yang ditawarkan tetapi masalah-masalah yang dicari. 

Solusi ditemukan ketika organisasi berada dalam masalah krusial yang perlu diperhatikan, dikaji dan memberikan asupan nilai semangat yang besar agar semua cakupan organisasi bergerak bersama menuju suatu tujuan (capaian).

Kita tahu bahwa masalah serta tekanan merupakan makanan sehari-hari bagi seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi. Hanya saja, dalam kepemimpinan. Pemimpin dibagi atas dua kategori secara ideologis. 

Pertama pemimpin bijak. Pemimpin bijak merupakan pemimpin yang mampu membedakan antara kebaikan, kepentingan orang banyak dan kepetingan pribadi. 

Kedua, pemimpin otoriter, merupakan yang tidak focus pada solusi melainkan hanya focus pada problem organisasi. Blunder organisasi akan terlihat jelas dibawah kendali pemimpin otoriter.

Membedakan pemimpin bijak dan otoriter adalah pemimpin bijaksana akan fokus untuk mencari solusi bukan mencari kesalahan dan begitu pun sebaliknya pemimpin otoriter. 

Cenderung dalam kepemimpinan pemimpin yang bijak, pada setiap masalah. Pemimpin beserta bawahan akan menganalisis masalah-masalah organisasi baik intra dan ekstra untuk menemukan solusi. 

Sebaliknya pemimpin otoriter akan melakukan hal berbanding terbalik dengan yang telah dilakukan pemimpin bijak. 

Dalam konsep kepemimpinan dan pemimpin, seorang pemimpin yang baik harus percaya diri serta bertanggung jawab atas kesalahannya maupun kesalahan bawahannya. 

Maksudnya, pemimpin akan dan harus siap untuk menerima kritik dan saran dari siapapun, dari pihak manapun serta siap untuk bertanggung jawab penuh serta menanggung risiko apapun walaupun itu merugikan dirinya sendiri.

Dari ciri pemimpin tersebutlah pada lingkungan sosial akan kita temukan beberapa karateristik pemimpun dengan prinsip yang berbeda-beda. 

Prinsip pemimpin ditahun politik 2018-2019 dapat menjadi acuan bagi seluruh yang terlibat meramaikan ajang kompetisi mencari pemimpin baru yang ideal, baik, dan bijak. 

Untuk menjadi seorang pemimpin, kita tidak harus menjadi seorang yang disegani pengikut. Karena sejatinya seorang pemimpin adalah seseorang yang selalu ingin diikuti oleh orang lain untuk mendapatkan arah dan ide yang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun