Pagi hari merupakan awal untuk memulai segala aktivitas. Semua orang ingin mengawali pagi dengan cara mereka sendiri. Tetapi tidak semua orang dapat menikmati pagi seperti biasanya.
Di kota jakarta, menikmati pagi mungkin caranya berbeda dengan daerah lainnya. Mungkin karena kesibukan kota jakarta menjadikan pagi tidak begitu akrab dengan orang-orang yang tinggal disini.
Kesibukan orang melakukan aktivitas, bekerja dan hal lainnya melupakan mereka akan manfaat dan keindahan pagi yang sebenarnya.
Pagi menurut saya adalah suasana paling baik untuk menikmati, meluangkan sedikit waktu untuk penyegaran tubuh, bisa jadi kalau orang yang padat aktivitasnya, pagi mungkin bisa jadi solusi atau cara untuk mengurangi beban. Itu hanya perkiraan yang menurut saya baik.
Untuk itu bangun di pagi hari dengan perasaan positif dapat membantu setiap dari kita merasa lebih bahagia dan siap menjalani hari. Mungkin sudah banyak tips yang disodorkan para ahli dan itu beragam cara tentang hal apa saja yang dilakukan dipagi hari
Saya, pada prinsipnya menikmati pagi itu sangat-sangat perlu. Karena suasana pagi yang dapat membantu cara berpikir menjadi lebih positif dan bahagia, sehingga tidak ada beban apapun yang menjadi pembatas dalam melakukan aktivitas saya
Menikmati cuaca yang cerah dari Sang Surya di pagi hari membantu saya merasakan anugerah Sang Pencipta dan tentunya bersyukur karena masih dapat bangun dan menikmati cuaca indah untuk menghadapi hari ini dengan lebih baik.
Perasaan menjadi tidak lagi terbebani, padahal semalam karena aktivitas. Saya baru bisa tidur di pukul 04.00 waktu jakarta. Tetapi pagi ini, pukul 07.45 waktu jakarta disebuah hotel dibilangan juanda. Saya lebih awal bangun pagi hari ini
Bangun pagi lebih awal meskipun semalam begadang, tidak membuat saya terbebani dengan keadaan seperti malas atau apapun. Entah, mungkin karena pagi di hari minggu ini berbeda dengan suasana pagi dihari lainnya.
Kalau pagi di hari lain, menikmati pagi sangat tidak mungkin. Apalagi dengan banyak aktivitas, malah sebagian orang hampir lupa dengan suasana pagi pada hari biasa melakukan kerja-kerja mereka.
Pagi menurut saya terlalu sejuk, terlalu dingin, dan terlalu liar, itu liar kawan. Bagaimana tidak?, saya katakan demikian dikarenakan kesejukan suasana pagi seperti di kota Jakarta saat ini tidak semua orang bisa menikmatinya.
Kedinginan diwaktu pagi adalah semangat, banyak orang melakukan perjalan dipagi hari selain menghindari panas matahari disiang hari, mereka mengambil semangat dari pagi tanpa disadari.
Pagi itu memang liar, setiap dari kita mungkin punya pandangan, pendapat tentang pagi itu berbeda. Tetapi saya lebih sering menyebut pagi adalah suasana paling liar.
Memilih bangun pagi terlalu cepat mungkin buat sebagian orang akan mengurangi waktu tidur mereka yang tidak cukup. Saya malah berbeda, bangun pagi memberikan banyak manfaat buat tubuh dalam hal kesehatan.
Bayangkan, pagi dengan jam tidur malam diatas jam 03.00-05.00 waktu Jakarta itu terlalu singkat. Tetapi terlalu naif jika kita memilih tidur terlalu lama dan membiarkan pagi melewati kita tanpa permisi.
Bagi saya, tubuh dalam keadaan belum benar-benar siap, pikiran masih setengah bermimpi. Saya tetap usahakan bangun pagi dan menikmati suasana pagi, menikmati cahaya matahari pagi, udara pagi dan hal lain yang membuat diri dan fikiran menjadi tenang.
Itulah mengapa saya menyambut pagi walaupun dengan keadaan diri masih lemah, malas dan waktu tidur yang singkat. Karena pagi itu sangat lembut dan penuh dengan keceriaan. Tapi kalau saat pagi datang dan kita masih lelap, pagi perlahan-lahan beranjak dengan tergesa-gesa meninggalkan kita.
Saat kita bangun dan masih di atas tempat tidur, luangkan waktu 1 menit menyadari tubuh. Hal ini umum dilakukan semua orang. Dan pagi ini, saya melakukan hal yang sama, dari jari kaki ke atas perlahan-lahan hingga ke badan, lengan dan leher lanjut ke kepala dan fresh.
Mengapa hal itu perlu dilakukan sebelum beranjak dari tempat tidur?, Sadari seluruh tubuh harus utuh seketika kita bangun pagi hari. Kita punya waktu yang cukup, sepanjang hari, untuk berpikir mengenai segala hal. Tetapi kita seakan tidak punya waktu melakukan hal itu.
Hal itu perlu kita lakukan karena pada semua aktivitas keseharian kita akan meninggalkan sisa lelah, sehingga diri merasakan ketegangan di antara bagian-bagian tubuh pada saat kita bangun pagi.
Saya saat melakukan hal ini, saya memperhatikan benar-benar biarkan nafas menjadi lepas. Yang demikian jika kita lakukan mungkin meredakan ketegangan yang ada. Itu hanya menurut saya.
Setiap tarikan dan hembusannya, adalah sebuah kemesraan yang tidak pernah kita dapat diwaktu manapun selain pagi. Mungkin kita pernah dengar, atau melihat orang melukiskan suasana pagi dalam banyak sajak, syair dan puisi-puisi, itu karena orang tersebut merasa mesra dan sangat bahagia bangun pagi dan bertemu dengan suasana dinginnya, udara senjuk dan kehangatan.
Saya hanya butuh menggunakan 50 menit untuk melakukan hal itu, berikutnya untuk mendengarkan nyanyian beberapa irama musik tahun 60-70an seperti Lagunya Billi Holliday, atau lagunya Amy Winehouse di pagi ini.
Karena kebetulan saya ada di kamar hotel, hanya dari jendela saya menikmati pagi yang sangat bahagia ini. Mengapa harus lagu, irama?
Ditempat terbuka seperti gunung, hutan atau dipuncak bukit, kita tidak membutuhkan instrumen karena irama natural yang alami sudah ada, dari burung, angin, daun-daun, suara air sungai dan sebagainya.
Tetapi karena posisi kita ditengah kota paling sibuk, maka irama musik dapat menggantikan suara-suara tersebut sebagai pembuka dan pemanis suasana pagi yang kita nikmati.
Suara seperti apakah yang ada di kamar kita dan lingkungan sekitarnya saat pagi menyapa, dapat menentukan sejauh mana ketenangan akan mengalir dalam saraf dan menjadikan diri kita kembali bugar dan segar.
Setelah suara-suara seperti itu kita dengar, semua akan terasa lebih baik dan kembalikan semangat kita untuk menyambut pagi dengan senyum ikhlas.
Walaupun saya hanya menikmati sinar matahari di melalaui jendela hotel dilantai satu kedua dari kamar terakhir. Bagi banyak orang dari negara tropis kita ini, sinar matahari tidak terlalu penting atau karena kesibukan sehingga mengabaikan suasana pagi.
Tapi bagi saya, cahaya matahari pagi seperti ini sangat saya dirindukan. Entah seperti apa keadaan besok pagi dan hari akan datang. Jelasnya pagi ini saya menikmatinnya, sungguh-sungguh menikmati nikmat Allah yang satu ini.
Selamat menikmati Weekend pekan kedua desember dan jangan lupa terus bahagia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H