Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofi Jalan Bercabang

19 November 2017   22:14 Diperbarui: 19 November 2017   23:15 2831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Banyak orang bilang banyak jalan menuju roma. Tapi ini jalan hidup kawan. Tentukan satu jalan yang tepat dan terus berjalan. Sebab ini jalan hidup, bukan jalan-jalan"

Dalam kehidupan kita, tentunya memiliki sesuatu yang sangat kuat filosofinya. Seluruh aktivitas yang kita lakukan, tidak terlepas dari pada sebuah keputusan. Artinya, kalau keputusan sudah diambil. Kita juga harus menerima resikonya.

Disini saya menggunakan logika (Jalan bercabang) dalam keseharian kita. Suatu hal sekecil apapun, keputusan adalah jawaban paling tepat untuk bergerak cepat. 

Misal, pada jalan yang bercabang. Satu kearah kiri dan satu kearah kanan, ujung jalan (tujuan akhir) kita nantinya akan sama. Kita di perhadapkan dengan pilihan. 

Ini hal paling sederhana dalam keseharian kita, untuk menentukan kita sampai ke tujuan akhir. Kedua cabang jalan harus kita pilih antara satunya. Setelah memilih, keputusan baru diambil. 

Yang jelas, setelah keputusan kita ambil, sudah barang tentu resiko dan kemungkinan-kemungkinan juga harus diterima. 

Kemungkin di tengah jalan kalau menggunakan mobil, kita bertemu kemacetan, ban mobil bocor atau kemungkinan lain. Hal yang sama jika menggunakan kendaraan roda dua (Motor atau sepeda) 

Kalau hanya jalan kaki, tentunya pilihan kita adalah jalan yang di lewati kendaran. Paling tidak dalam 30 puluh menit ada kendaraan yang melewati jalan yang sama. Ini berkaitan dengan kemungkinan-kemungkinan kita kehabisan beka di jalanan. 

Untuk membuat keputusan bukanlah hal muda untuk kita, tetapi setidaknya kita dengan rasional haru memilih satu diantara dua pilihan yang ada didepan. 

Pada aktivitas keseharian kita, tidak ada yang mudah dalam hal pilihan kalau di perhadapkan dengan dua, tiga dan banyak pilihan. 

Bisa jadi keputusan menentukan pilihan itu mudah kalau yang di depan kita adalah satu pilihan saja. Itupun kalau kita sudah dapat menjangkau sejauhmana kemungkinan keberhasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun