Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wajah Pendidikan Maluku Utara

8 November 2017   02:04 Diperbarui: 8 November 2017   02:09 4391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi : Intim News

Maluku Utara, adat budaya sudah seperti terbiasa dengan perubauan. Hanya saja pendidikan dan jangkauannya masih sedikit takut dengan kehadiran budaya. Berbeda halnya dengan papua atau daerah lain. Papua, buadaya dan adat menjadi faktor penghambat pendidikan selain kualitas guru dan fasilitas. 

Hampir semua daerah wilyah maluku utara, dengan masalah pendidikan yang terbilang sangat kompleks. Kualitas guru dan tenanga pengajar masih belum pahami bagaimana memdidik anak usia dini. Sehingga, tingkat SD dan SMP menjadi sarang dari angka putus sekolah disejumlah wilayah dengan alasan yang sama. 

Didikan terhadap anak usia dini adalah hal penting dilingkungan formal sekolah. Perbedaan ini kalau kita kembali membuka data perkembangan pendidikan diwilayah indonesia lainnya seperti Jawa, sumatra atau kalimantan. 

Kompas 2010, Laporan LSI tentang pendidikan yang terjadi Maluku Utara hanya berasaskan sebuah hasil akhir (nilai) tetapi pada kenyataan sumber daya manusia Maluku Utara kurang memiliki prestasi dibandingkan dengan daerah yang lain di Indonesia.

IPM di Maluku Utara menurut LSI, masih sangat jauh dibandingkan dengan propinsi-propinsi yang ada didaerah lain Indonesia.

Maluku Utara pendidikan masih sangat memprihatinkan, hal ini di pengaruhi oleh beberapa factor menurut LSI yaitu:

1. Kebijakan pemerintah yang kurang memerhatikan pemerataan pendidikan

2. Pendidikan di Maluku Utara selalu dipolitisasi

3. Minimnya sarana dan prasarana pendidikan yang belum terjangkau di seluru Kabupaten/kota

4. Masih banyak warga masyarakat yang tidak melanjutkan pendidikan serta sebagian besar adalah tamatan SD dan juga makin mahalnya biaya pendidikan. 

Dari beberapa faktor dan studi LSI ini membuktikan bahwa, Maluku Utara mendapat problem yang serius, selain pendidikan itu sendiri. Ada juga masalah politis yang sudah merembek masuk kedalam institusi pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun