Semangat seluruh kader HMI melakukan sejumlah seminar sebagai bentuk kecintaan dan penghargaan mulia kepada tokoh pendiri ini, dan hari ini perjuangan itu dicapai.
Prof Lafran Pane ditetapkan sebagai pahlawan nasional adalah kebanggaan serta syukur yang mendalam bagi kader atas perjuangan beliau semasa awal HMI didirikan.
Sosok sederhana penuh semangat, bersama 3 orang tokoh lainnya dalam Keppres pengangkatan sebagai pahlawan nasional yang sudah ditandatangani oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Berita ini adalah suka cita sebagai kader HMI yang walaupun secara pribadi masih berumur jagung. Bersyukur kepad Allah dalam suasana seperti ini meski pun dibilang pencitraan atau apapun, sekali lagi sebagai kebanggaan atas gelar Kepahlawanan serta Ketokohan Prof Lafran Pana adalah terbaik di mata keluarga besar HMI dan para alumninya.
Mengingat landasan kokoh sebagai "Insan Cita" mewujudkan cita-cita "Masyarakat Adil dan Makmur yang di Ridhoi Allah SWT" merupakan langkah sejauh ini diperjuangkan segenap kader HMI diseluruh Indonesia.
Bahwa amanat pengabdian terhadap negara ini dengan nafas Keislaman dengan tetap konsisten sebagaimana yang telah diajarkan oleh Prof Lafran Pane.
Tak pelak Bang Mahfud MD, dari laporan Kompas.com mengatakan Prof Lafran Pane layak dianugrahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pak Presiden RI.
Gelar Pahlawan Nasional ini diberikan bukan tanpa alasan. Sudah barang tentu berdasarkan jejak perjuangannya Prof Lafran Pane yang telah diuji kesahihannya di 27 kampus Indonesia, Sosok pendiri HMI tanggal 5 Februari 1947 memang layak ditetapkan pahlawan nasional Indonesia.
Ucap syukur sebagai kader, dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional ini adalah sebagai tanda bahwa dalam perjuangan bangsa besar ini, HMI dengan Konsisten mendorong perjuangan bersama tokoh-tokoh nasional lainnya, bersama pendiri bangsa ini, layak dihargai.
Olehnya itu, mari menunduk sejenak dan bersyukur  Kepada Allah SWT atas gelar Pahlawan Nasional untuk mereka pendahulu bangsa. Amiinn.
"Yakin Usaha Sampai"