Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gelar Pahlawan Nasional dan Sepotong Sejarah (Prof Lafran Pane)

7 November 2017   20:43 Diperbarui: 7 November 2017   21:17 2945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by KAHMI KALSEL (Prof Lafran Pane) www.kaskus.co.id

Sosok kecerdasan bagi kami adalah mereka yang memberikan banyak hal tentang perjuangan membawa negara ini menuju cita-cita merdeka.

Sosok itu adalah tokoh pendiri HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), organisasi Keumatan terbesar di Indonesia, Prof Lafran Pane. Tokoh kelahiran Paguraban Tapanuli Selatan.

Tentang kelahiran tokoh yang satu ini, sebenarnya menuai banyak penafsiran sehingga beliau merubah tempat kelahiran sebenarnya di Padang Sidempuan menjadi Paguraban dengan alasan tertentu.

5 Februari 1922 silam adalah kelahiran Lafran Pane, tanggal serta tahun kelahiran diubah sesuai dengan tempat lahir, tanggal serta tahun lahir sebenarnya adalah 12 April 1923.

Prof Lafran Pana, dalam sejarah UGM (Universitas Gajah Mada) adalah salah satu mahasiswa yang pertama meraih gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Politik di Universatas tersebut pada 1953 Januari tanggal 26.

Gelar kesarjanaan ini juga, menjadikan beliai sebagai salah satu Sarjana Ilmu Politik pertama di Indonesia.

Sebagai tokoh dalam sejarah HMI, Prof Lafran Pane, merupakan sosok yang memiliki andil besar terhadap permulaan sepakterjang HMI. Tokoh pendiri yang hidupnya sudah dijadikan sebagai nafas dalam HMI, sehingga tidak sejengkal pun melupakan HMI sampai berkembang menjadi organisasi terbesar di negara ini.

HMI didirikan Prof Lafran Pane pada 14 Rabiul Awal 1366 H / 5 Februari 1947. Menjadi organisasi pertama di Indonesia, organisasi pengkaderan berlebelkan Islam dan memiliki tujuan besar dalam perjuangan NKRI. tujuan membangun Islam bersamaan dengan dinamika KeIndonesiaan saat itulah menjadi dasar dari berdirinya HMI oleh Prof Lafran Pane.

Hari ini, meskipun banyak orang selain kader HMI menilai Penghargaan sebagai Pahlawan Nasional yang di berikan Oleh Presiden kepada sosok Pendiri HMI ini adalah pemcitraan atau ada muatan politis dan lainnya, tidak bagi seluruh kader HMI. Sebab, layak sosok pendiri HMI ini dengan tujuan mengangkat derajat NKRI melalui HMI telah tercapai.

HMI lahir tidak berlawanan dengan KeIndonesiaan, tujuan nasionalistik yang digagas saat itu oleh Prof Lafran Pane adalah gagasan Nasionalistik yang sama-sama beriringan dengan tujuan Indonesia merdeka. Sehingga dalam sejarah KeIndonesiaan HMI dan Indonesia bersama dalam satu cita kemerdekaan utuh.

Prof Lafran Pane meyakini bahwa agama islam dapat memenuhi keperluan-keperluan manusia pada segala waktu dan tempat, artinya dapat menselaraskan diri dengan keadaan dan keperluan masyarakat dimanapun juga.

Adanya bermacam-macam bangsa yang berbeda-beda masyarakatnya, yang tergantung pada faktor alam, kebiasaan, dan lain-lain. Maka kebudayaan islam dapat diselaraskan dengan masyarakat masing-masing.

Interpretasi Pendiri HMI ini terhadap pancasila adalah sebagaimana aplikatif jiwa nasionalismenya. Disamping menjalankan cita-cita keislaman, cita-cita keIndonesiaan menjadi hal penting dalam mencapai wawasan jaman.

Kontribusi terbesar Pendiri HMI ini juga terlihat jelas pada lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia. Banyak sekali sumber daya manusia yang berkompeten, cerdas, kritis dan berpikiran maju di tubuh organsisasi yang dia dirikannya.

Organisasi kemahasiswaan terbesar yang ada dinegara Indonesia yang mencetak banyak sumber daya manusia terbaik dinegara ini. HMI adalah organisasi keumatan dengan cita-cita memproduk generasi muda islam kritis dalam menghadapi tantangan zaman.

Beberapa hari ini terakhir minggu ini, berita dimedia masih sibuk bicarakan isu politik, sosial dan ekonomi negara ini. Ada juga benerapa media dengan menyampaikan berita tentang Prof Lafran Pane, sudah ditetapkan oleh Presiden Jokowi sebagai Pahlawan Nasional. Ini adalah kabar gembira bagi kader HMI dan keluarga besar HMI.

Terakhir berita ini masih menuai kontradiksi beberapa orang menilai penetapan tokoh pendiri HMI ini sebagai Pahlawan nasional terselip kepentingan politis dan lain sebagainya.

Menjadi sangat gelisah sebab kenyataan dalam menetapkan sebagai Pahlawan Nasional baik berupa pernyataan orang nomor 1 RI, atau secara tertulis belum juga terlihat.

Malam ini, keyakinan menjadi bulat setelah melihat satu postingan dari seorang senior HMI di medsos, postingan surat (Daftar nama 4 tokoh yang ditetapkan menjadi Pahlawan nasional, satu diantaranya adalah Prof Lafran Pane)

Lega, lepaslah sudah beban penasaran dihati, semenjak dari itulah secara resmi administrasi sudah ditetapkan, kita hanya menunggu tanggal 9 besok sebagai hari Upacara Pengukuhannya sebagai Pahlawan Nasional.

Jelasnya, apresiasi serta kebanggaan juga diberikan kepada tokoh-tokoh muda HMI dan Keluarga besar HMI yang memperjuangkan pengusulan Prof Lafran Pane sebagai Pahlawan nasional yang di motori oleh Bang Akbar Tanjung sudah membuah hasil.

Walaupun, tahun lalu pernah mengalami kegagalan dan belum sampai pada tahap persetujuan oleh presiden, perjuangan itu tidak pernah berhenti.

Semangat seluruh kader HMI melakukan sejumlah seminar sebagai bentuk kecintaan dan penghargaan mulia kepada tokoh pendiri ini, dan hari ini perjuangan itu dicapai.

Prof Lafran Pane ditetapkan sebagai pahlawan nasional adalah kebanggaan serta syukur yang mendalam bagi kader atas perjuangan beliau semasa awal HMI didirikan.

Sosok sederhana penuh semangat, bersama 3 orang tokoh lainnya dalam Keppres pengangkatan sebagai pahlawan nasional yang sudah ditandatangani oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Berita ini adalah suka cita sebagai kader HMI yang walaupun secara pribadi masih berumur jagung. Bersyukur kepad Allah dalam suasana seperti ini meski pun dibilang pencitraan atau apapun, sekali lagi sebagai kebanggaan atas gelar Kepahlawanan serta Ketokohan Prof Lafran Pana adalah terbaik di mata keluarga besar HMI dan para alumninya.

Mengingat landasan kokoh sebagai "Insan Cita" mewujudkan cita-cita "Masyarakat Adil dan Makmur yang di Ridhoi Allah SWT" merupakan langkah sejauh ini diperjuangkan segenap kader HMI diseluruh Indonesia.

Bahwa amanat pengabdian terhadap negara ini dengan nafas Keislaman dengan tetap konsisten sebagaimana yang telah diajarkan oleh Prof Lafran Pane.

Tak pelak Bang Mahfud MD, dari laporan Kompas.com mengatakan Prof Lafran Pane layak dianugrahi gelar Pahlawan Nasional oleh Pak Presiden RI.

Gelar Pahlawan Nasional ini diberikan bukan tanpa alasan. Sudah barang tentu berdasarkan jejak perjuangannya Prof Lafran Pane yang telah diuji kesahihannya di 27 kampus Indonesia, Sosok pendiri HMI tanggal 5 Februari 1947 memang layak ditetapkan pahlawan nasional Indonesia.

Ucap syukur sebagai kader, dalam pemberian gelar Pahlawan Nasional ini adalah sebagai tanda bahwa dalam perjuangan bangsa besar ini, HMI dengan Konsisten mendorong perjuangan bersama tokoh-tokoh nasional lainnya, bersama pendiri bangsa ini, layak dihargai.

Olehnya itu, mari menunduk sejenak dan bersyukur  Kepada Allah SWT atas gelar Pahlawan Nasional untuk mereka pendahulu bangsa. Amiinn.

"Yakin Usaha Sampai"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun