Saya sebenarnya tidak ingin menjudge diri sendiri dalam hal menulis, tetapi tidak seperti biasanya. Malam ini tiba-tiba saja down semangat menulis.
Sore tadi, saya menulis tentang Focus 3 Situasi. Satu diantara 3 situasi itu adalah situasi memahami ritme kerja baik secara kelompok/organisasi dan ritme kerja pribadi.Â
Tulisan itu. Sore tadi sudah dipost, lagi-lagi malam ini saya menemukan masalah dimana saya sudah bahas dalam tulisan sebelumnya. Tidak pernah menyangka, ketika kita tidak memahami ritme kerja diri, semuanya akan menjadi terbengkalai seperti sekarang ini yang saya alami.Â
Masalah ritme kerja memang benar-benar terasa. Kehilangan focus, berimbas pada kehilangan ide dan semangat. Saya dari awal sebenarnya sudah menduga bahwa menulis dalam keadaan sunyi, tidak ada teman atau siapun disekitar akan lebih baik. Padahal dugaan saya itu berbeda dan meleset. Daya analisi dan ramalan saya masih pada tataran standar.Â
Berkumpul dengan teman memang banyak memberikan ide, sebab ada diskusi dan selalu saja ada tema menarik. Hanya saja, saat ini untuk menyesuaikan ide dan inspirasi yang ada dengan ritme kerja menulis bagi saya belum terlalu tepat.Â
Kalau orang-orang melihat aktivitas saya dan teman-teman, mereka bisa saja sudah menjudge bahwa kerjaan kami hanya begitu-begitu saja, dan memang itu-itu saja. Mau kami di kampus, di caffe, ditaman-taman kota dan semua tempat yang kami jangkau itu selalu saja dengan aktivitas yang sama.Â
Orang-orang bisa saja menilai banyak waktu kami terbuang sia-sia. Ya, itu menurut mereka. Sedangkan menurut kami, waktu seperti itulah yang kami butuh.
Sisi manfaatnya selain mendapat ide serta inspirasi untuk menulis, kami juga membangun dan menjaga silaturahmi dan keakraban kami sebagai teman yang sama-sama datang ke tanah jawa dengan tujuan studi. Inilah hal penting yang tidak ada dalam pikiran mereka.Â
Kembali pada aktvitas menulis, bagi yang sudah baca tulisan saya sore tadi dengan tema "Focus 3 Situasi" pastilah bisa merasakan sendiri, bagimana kita tidak bisa menjaga ritme kerja kita dan kerja secara kelompok/organisasi.
Dari tulisan sore tadi, sebenarnya menjadi pelajaran penting bagi saya. Sebab saya menulis yang sifatnya mengajak orang lain untuk memahami ritme kerja padahal malam ini saya sendiri tidak mahami ritme kerja saya karena beberapa faktor yang menyebabkan itu terjadi.Â
Ritme kerja menulis seperti 2-3 minggu kemarin masih sangat bisa dikontrol, dijaga. Sekarang, kenyataan berbalik membuat saya kelabakan.Â