Perkara cita rasa masakan di dunia modern sekarang ini, semua restoran di kota besar menggunakan ahli masak sebagai juru kunci dalam mengolah rasa yang enak di lidah pengujung. Masakan merupakan hal umum dan kebutuhan mendasar hidup manusia. Terlepas dari perkara enak atau lezatnya. Hal seperti kesehatan dan lainnya sangat dianjurkan untuk menjaga tubuh kita tetap sehat setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
Cita rasa makanan, di mana saja tempatnya. Kita diperhadapkan dengan yang namanya pilihan dan penilaian. Restoran ini itu, atau warung makan ini itu yang pas buat lidah. Sekarang break dulu perkara makanan di restauran atau warung makan, kita bicara tentang masakan Ibu. Masakan yang dimasak oleh sebagian besar Ibu-ibu di rumah, meskipun dengan menu dan bahan sederhana bisa dibilang paling sederhana racikannya membuat anak-anak cepat pulang kerumah.Â
Anak-anak yang memilih makan di luar rumah juga tidak terlepas dari kata "Ah, enakan masakan Ibu aku," setelah mereka mencicipi makanan yang mereka beli. Dua hal dalam kehidupan kita yang tidak bisa kita tinggalkan adalah rumah dan masakan ibu, hal ini selalu kita ulang-ulangi jika kita berada di tempat yang jauh dari rumah dan makan masakan yang bukan dari tangan ibu kita.Â
Kedua hal ini memiliki daya tarik yang kuat terhadap kita. Inilah penyebab mengapa anak-anak remaja memilih masakan Ibu dari pada masakan di luar. Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji cita rasa masakan ibu. Hasilnya membuktikan suatu yang benar-benar baru. Kita lihat penelitian pertama.Â
Penelitian dilakukan oleh salah satu perusahaan makanan beku Birds Eye berbasis di Middlesex. Hasilnya menunjukkan bahwa 58% orang lebih menikmati makanan saat itu disiapkan dengan tingkatan waktu dan cinta tertentu. Artinya, ukuran waktu dan cinta pada saat mengkonsumsi dan atau memasak makanan menentukan cita rasa makanan tersebut.Â
Dari penelitian di atas, kita akan bicarakan sedikit perkara masakan ibu yang dimasak dengan rasa cinta. Begitu banyak asumsi bahwa masakan yang paling enak adalah buatan Ibu sendiri?, Benarkah asumsi tersebut? Banyak orang mungkin tidak pernah berpikir hal sederhana yang menjadi problem mendasar. Gegara masakan Ibu, makan di luar tidak senikmat,senak dan selezat seperti di rumah.
Sebagai seorang anak yang jauh dari lingkungan keluarga, tentunya yang paling dirindukan adalah Ibu dan masakannya. Maksudnya tentang masakan Ibu yang rasanya tidak dapat dibandingkan oleh pemasak terenak sekalipun.Â
Begitu ingatan tertuju pada masakan Ibu, akan memutar kembali beberapa laman memori yang tersimpan tantang banyak hal yang ada di rumah, lingkungan kampung, teman, dan segudang kenangan lainnya. Kelakuan sebagian besar anak-anak yang jauh dari rumah ya begitu adanya. Beberapa hasil penelitian dikutip dari Times of India, yang telah dilakukan diperkuat dengan pernyataan Seorang psikolog Inggris, Christy Fergusson bahwa persepsi emosional akan sebuah rasa dapat ditingkatkan oleh faktor waktu, cinta dan rasa peduli terhadap sebuah masakan.Â
"Kita menyiapkan bukti yang menunjukkan bahwa masakan yang dibuat dengan penuh cinta terasa lebih enak dan bagaimana kekuatan intuisi berpengaruh besar pada persepsi orang-orang dalam menikmati sebuah masakan" Pernyataan Fergusson.Â
Kiranya penelitian dan pernyataan ini dalam aspek studi resmi yang dilakukan. Penelitian dan pernyataan psikolog di atas dapat kita ambil beberapa faktor penting yang menjadi faktor utama perkara masakan Ibu selalu dibilang Enak, lezat atau nikmat.Â
Faktor pertama: Menu dan racikan bukan perkara lazim dalam hal memasak oleh seorang ibu. Masakan Ibu selalu menjadi enak menurut anak-anaknya disebabkan karena cara masak Ibu penuh dengan rasa cinta. Perkara masak, tidak ada seorang ibu yang memasak asal-asalan. Waktu mencicipinya selalu tepat pada rasa yang lezat meski masakannya sangat sederhana.Â
Faktor kedua: Makanan yang dimasak di rumah, oleh seorang ibu untuk anak-anaknya tidak terlepas dari pada kontrol penuh terhadap kebersihan bahan makanan.Â
Meskipun dirumah tidak menggunakan pendeteksi yang secanggih diresto atau tempat makan yang sudah dibilang kecanggihan teknologi dalam menjangkau kebersihan bahan makanan. Fokus kebersihan mendorang makanan masakan Ibu lebih pada ukuran kesehatan dan higienis.Â
Faktor Ketiga: Pengalaman masak seorang ibu. Bisa kita bayangkan sebagai seorang Ibu terhitung saat mulai masuk usia menikah sampai dikaruniai anak-anak hingga dewasa. Kira-kira pengalaman masaknya sudah tidak dapat di hitung.Â
Faktor terakhir ini adalah faktor yang memperkuat pernyataan bahwa masakan Ibu memang selalu enak. Mengapa tidak? Bersama dalam satu lingkungan keluarga. Anak-anak tumbuh ditangan ibu dari bayi, balita, anak-anak sampai dewasa. Usia dari pertumbuhan ini, kita mencicipi masakan yang sama dari tangan ibu dari usia mulai bisa konsumsi makanan berat.Â
Ibu, dengan cara masak yang itu-itu saja dengan menu dan bahan yang itu-itu saja dalam jangka waktu yang lama membuat lidah anak-anak akrab dan peka terhadap masakannya, sehingga masakan diluar yang baru dicicipi jelas ada perbedaan pada cita rasanya.
Hari ini Kamis 26/10/17. Tulisan ini saya perkuat dengan sebuah survey sederhana melalui sebuah Group di media sosial Facebook yang saya lalukan. Untuk membuktikan jawaban dari sebuah pernyataan "Benarkah Masakan yang dimasak oleh Ibu kita adalah masakan paling enak?" Saya menggunakan sampel survei sederhana ini adalah 100 orang. Melihat respon jawaban terhadap pernyataan yang saya buat pada satu laman Group.Â
Hasil atau jawaban dari servei sederhana yang saya lakukan. Menjawab "Setuju" dengan pernyataan pada survei sebanyak 70 orang. Jawaban "Biasa Saja" sebanyak 17 Orang dan Jawaban "Tidak Enak" sebanyak 13 orang. Dari jawaban survei sederhana yang dilakukan dan survei resmi yang telah dilakukan oleh perusahaan seperti pada awal tulisan di atas, serta pernyataan pakar psikologi tersebut.Â
Saya menarik kesimpulan sederhana bahwa sebagai orang normal menilai masakan Ibu paling enak dari semua jenis makanan yang dirasa adalah hal wajar, dan memang benar masakan Ibu lebih enak dari masakan lain yang kita dapat diluar meski dengan harga yang terbilang mahal.Â
Sekali lagi, masakan Ibu dapat dibuktikan enaknya oleh masing-masing dari kita. Sebab masakan sederhana dan bisa dibilang masih dengan cara agak tradisional memberikan cita rasa tersendiri untuk keluarga. Sebab lainnya adalah masakan ibu tidak pernah mengenal aturan waktu. Ibu dalam proses masak selalu mengkombinasikan bahan dan bumbu yang meski itu-itu saja dan disesuaikan selera keluarga.
Maka dengan sendirinya cita rasa itu selalu menjadi favorit ketika anggota keluarganya keluar dan mencicipi makanan diluar lalu membandingkan dengan masakan Ibu dirumah. Nah itulah sedikit tentang mengapa masakan ibu paling enak buat anak-anaknya. Ngomongin soal masakan ibu, sekarang saya jadi rindu balik kerumah dan cicipi masakan ibu.Â
Baca juga Artikel terkait :
Faktor Mengapa Masakan Ibu Terasa Enak
Ternyata Ini Rahasia Masakan Ibu Bisa Selalu Terasa Lezat
4 Hal Ini Adalah Alasan Kenapa Masakan Ibu Selalu Bikin Kangen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H