Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Pemimpin yang Ditentang Rakyatnya

26 Oktober 2017   16:29 Diperbarui: 26 Oktober 2017   16:40 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian ini dengan tema " Khadafy Melawan Gerakan Rakyat" membawa kita lebih jauh tentang pemimpin yang represif sehingga rakyatnya melakukan perlawanan. Dipicu dari dari Pesannya melalui media kepada sekolompak kaum opisisi, bahwa jika ada yang melawannya dan meniru negara lain. Artinya pesan Khadafy dinilai sebagai ancaman oleh kaum opisisi. 

Libya di bawah pimpinan Khadafi, dengan perkembangan teknologi dan revolusi pada negara tetangga mewabah menjadi satu kekuatan besar. Gerakan dan pergolakan masyarakat terhadap Khadafy yang dengan sistem politik kolaborasi antara sosialisme dan islam menuai banyak perubahan. 

Ekonomi dan politik Libya menjadi perhatian dunia. Pergolakan terjadi, krisis berdarah melanda Libya. Upaya meretas krisis terjadi di libya telah dilakukannya. Presiden Venezuela, Hugo Chavez dan liga arab turut memecahkan solusi krisis Libya.

Tidak kalah penting dan menarik adalah campur tangan Cina dan Jerman memperkuat posisi khadafy mengendali kekuasaan di Libya. Alih-alih ikut dalam meretas krisis terjadi,  disamping Amerika. Intervensi negara barat lainya cukup besar terhadap negara Arab.  Khadafy sendiri, melewati kritisnya krisis Libya. Pada sampai pada 2011 silam, belum ada tanda-tanda kekalahan dia. Baik setelah di tantang oleh kelompok oposisi, rakyatnya, intervensi Cina, Jerman, dan beberapa negara lainnya. 

Akankah perubahan terjadi pada ekonomi dan politik Libya? 

Setelah Khadafy masih memegang tampuk kekuasaannya menangkal pergolakan besar yang akan menyusul paska penyerangan opisisi dan krisis berdarah yang dia hadapi.  Sebagai penutup, buku ini dalam ketiga bagian yang sebenarnya banyak hal yang diulas oleh penulis didalamnya. Hanya saja dalam pengkajian terbatas sesuai dengan porsi kemampuan. 

Saya hanya melihat sisi terpenting untuk sebagai bahan kajian pribadi yang saya tulis ini. Maka hanya memberikan pandangan tentang tiga bagian dari buku ini tidak terlepas dari belajar mengkaji sejarah revolusi dan ekonomi politik yang ditulis oleh mereka para praktisi dan analisis. 

Semoga kisah-kisah kemarahan rakyat terhadap pemimpin yang terjadi di Dunia Arab dan Afrika Utara melalui gerakan-gerakan masif, dan faktor ekternal yang menjadi pemicu ini memberikan saya dan pembaca yang budiman lebih banyak lagi pelajaran politik dan ekonomi, pun pandangan tentang sejarah revolusi.

Serta dapat mengetahui sejarah terpenting abad 21 ini dari ketiga negara dan pemimpinya seperti pada ulasan awal dari tulisan ini. Kenyataan saat ini, bisa jadi imbas pergerakan masif dan pergolakan masih terlihat dibeberapa negara Arab. 

Untuk menambah khasanah dalam melihat sejarah sebagai hal penting dalam perjalan kita. Berbagi untuk bermanfaat, karena yang bermanfaat hanya datang dari mereka yang mau berbagi. 

Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun