Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ciutan Tak Bisa Batalkan Pelantikan Anies-Sandi

15 Oktober 2017   10:21 Diperbarui: 15 Oktober 2017   10:48 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti apapun bentuk ketidakterimaan sebagian masyarakat Jakarta seperti informasi yang kita dapat, sebenarnya tidak bisa dan tidak dapat merubah suasana meriah tanggal 16/10. Sebab dengan dilantiknya Gubernur Baru maka dengan segera pula secara sah Anis-Sandi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Begitu pun informasi lain, sekedar membaca saya melihat informasi ini menyoalkan jelang pelantikan dengan respon masyarakat dan presentasenya soal berapa banyak masyakat menerima pemimpin baru, itu pun tidak dapat menghentikan mereka sebagai Gubernur. Itu artinya, orang-orang dimedia sosial tidak lagi mengakui bahwa itu adalah kenyataan, harusnya kita realistis dong.

Saya bahkan berpendapat lain, setelah mengikuti informasi di banyak media sosial. Hal terpenting adalah, baik ciutan yang mendukung atau menolak dengan angka presentasenya masing-masing, kota Jakarta sendiri pada 16/10 kepemimpinan akan beralih ke tangan Anis-Sandi sebagai Gubernurnya. 

Persoalan menerima atau tidak merupakan dinamika politik. Bisa dibilang, hal demikian terjadi karena ketidakpuasaan atau ketidakdewasaan dalam berpolitik. Benar, politik tidak berkawan atau tidak mengenal lawan. Tapi tidak selamanya doktrenase ini di pakai dalam era demokrasi yang serba berkembang ini. Ini kota Jakarta loh, ini bukan negeri kayangan yang semuanya bisa didapat dari mimpi.

Di Istana merdeka, akan menjadi sejarah baru mengiringi pelantikan Gubernur DKI Jakarta. Lalu, mengapa memperkeruh keadaan yang sebenarnya adalah sudah nyata dan tidak dapat berubah? Artinya, sebagai warga masyarakat. Apapun itu, dan seperti apa pemimpinnya. Tidak bisa manaffikan mereka akan bertanggungjawab secara sepenuhnya mengurus kehidupan Kota Jakarta. 

Menurut saya, Gubernur DKI Jakarta yang baru ini akan menepis kisah yang sudah-sudah. Hadir dengan semangat baru getolkan seluruh program yang telah direncanakan dengan semangat. 

Kerja keras dan pendirian penuh, sebab ini memimpin bukan sedang main petak umpet. Tugas kita untuk menilai, kritik, saran dan sebagainya sebab mereka adalah keterwakilan secara demokrasi. 

Bukankah dengan ciutan yang itu akan melahirkan animo masyarakat lain terutama para pembaca yang hilir mudik mengikuti informasi media sosial terhadap sejauh mana cara berfikir kita yang minim. Kita terlalu kolot dan kaku pada keadaan sebenarnya adalah kenyataan demokrasi. 

Kita lihat sejauh ini, yang berkicau bukan sebenarnya mewakili aspirasi masyarakat. Akan tetapi kemauan sendiri orang yang amarahnya tidak mau diredam. Orang-orang dengan nada ciutan seperti ini sebenarnya dari pandangan saya, kerjaannya hanya merusak, adu domba dan ssbagainya antara masyarakat satu dengan lainnya.

Stigma soal mendukung atau tidak terhadap pemimpin baru akan mengorek kembali denyut konflik semasa pilkada berlangsung. Padahal, dengan pelantikan sebenarnya akan memperkecil bahkan meniadakan pemisah beberapa saat lalu imbas dari polemik dan ketegangan masa pendukung saat proses itu masih berjalan. 

Jangan lagi menambah polemik beda pendapat tentang pendukung siapa atau siapa. Masalah sudah berlalu, pemimpin baru ada dihadapan kita. Mestinya, sebagai warga masyarakat turut meraimaikan, mendukung, untuk semangat baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun