3. Terhubung dengan BPJS dan Asuransi
Aplikasi klinik sangat dianjurkan memiliki fitur yang terhubung dengan BPJS Kesehatan. Sebab sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan yang diadakan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, kemudahan berobat di klinik sebaiknya diselaraskan dengan program pemerintah.  Dengan pakai BPJS Kesehatan, pasien bisa mendapatkan pengobatan tanpa harus mengeluarkan biaya. Klinik yang memiliki  akreditasi baik umumnya memiliki sistem operasional yang tersinkronisasi dengan BPJS kesehatan.
4. Transaksi dan Pembayaran Otomatis
Klinik kesehatan umumnya memiliki banyak poli atau pelayanan perawatan yang beragam jenis. Biaya pengobatan akan ditentukan sesuai dengan penanganan dan perawatan yang diterima pasien.
Nantinya, tarif yang diberikan kepada pasien akan bergantung dari jenis penanganan serta dan jumlah obat yang diberikan. Bila menggunakan sistem transaksi manual, hal ini berisiko menyebabkan kelebihan ataupun kekurangan bayar.
Nah, dengan penggunaan aplikasi klinik, keberadaan fitur tarif dapat memastikan semua biaya pengobatan tercatat dengan tepat. Sistem software dapat menghitung dan menjumlah biaya pengobatan secara akurat kepada pasien.
5. Tersedia Sistem Rujukan
Aplikasi klinik yang mumpuni untuk mengelola operasional di faskes harus memiliki sistem rujukan. Â Karena tidak jarang jika pasien membutuhkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit yang memiliki fasilitas atau sarana yang lebih lengkap.
Oleh sebab itu, fitur rujukan yang memuat rekam medis pasien serta terhubung dengan ketersediaan perawatan, dokter, dan kamar rawat inap di rumah sakit tujuan menjadi sangat penting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI