Mohon tunggu...
Saddam Attallah Jamaludin
Saddam Attallah Jamaludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Murid SMA Mentari Intercultural School Grand Surya

Suka segala hal, hobinya main game dan Gundam. Tapi tidak lupa belajar supaya bisa masuk univ. favorit.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi dan Pendidikan

18 November 2022   22:25 Diperbarui: 18 November 2022   22:50 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu globalisasi?

Menurut KBBI, globalisasi artinya "proses masuknya ke ruang lingkup dunia." Di lain kata, globalisasi merupakan sebuah proses integrasi internasional. Integrasi internasional ini terjadi karena adanya kemajuan, terutama kemajuan di bidang transportasi dan ekonomi.

Karena globalisasi merupakan sesuatu yang 'mendunia', segala sesuatu yang terdapat di Bumi akan terdampak oleh globalisasi. Salah satu hal yang paling terdampak oleh globalisasi adalah edukasi.

Dampak globalisasi pada edukasi
 
Tentu saja edukasi di Indonesia sebelum terjadinya globalisasi sangatlah berbeda dengan edukasi sekarang. Ada banyak dampak yang diberikan oleh globalisasi kepada edukasi, beberapa di antara lain adalah:

Dampak positif globalisasi

Kemudahan mempelajari ilmu baru

Dengan adanya teknologi yang sangat canggih, kita tidak perlu membuka buku atau mengadakan pertemuan secara langsung. Semua itu dapat diakses/dilakukan secara daring atau dengan aplikasi tertentu.

Banyak forum dan situs-situs di internet yang dapat diakses untuk menambah pengetahuan kalian. Contohnya, aplikasi Reddit memungkinkan penggunanya untuk mendiskusikan segala hal dari pembahasan pelajaran sampai kejadian-kejadian yang menghebohkan. Namun, semuanya juga dijawab oleh komunitas pengguna aplikasi tersebut yang bisa saja seorang profesional atau hanya sekedar orang awam

Brainly merupakan salah satu contoh aplikasi yang terkenal sudah "membantu" banyak sekali murid dalam memecahkan masalah/soal yang diberikan kepada mereka. Pada tahun 2015, sudah ada sekitar 1,4 juta pengguna Brainly di Indonesia sendiri (jika ditambah oleh pengguna luar negeri, pengguna Brainly pada tahun itu sudah meraig sebanyak 30 juta pengguna)! Semenjak pandemi, angka ini pasti menaik drastis.

Menguasai bahasa asing melalui teknologi

Teknologi modern seperti gawai menjadikan aplikasi dapat diakses dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Namun, kebanyak aplikasi ini masih dibuat dari luar negeri alias tidak menggunakan bahasa Indonesia.

Mungkin tidak dapat dipungkiri: bagaimana aplikasi yang berbahasa asing malah dapat membuat orang Indonesia mempelajari bahasa bangsa tersebut? Banyak alasan mengapa seseorang ingin belajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Biasanya, karena pengguna gawai dan aplikasi seperti medsos dan bahkan permainan video sebagian besarnya bukanlah orang Indonesia. Jadi, pengguna gawai yang tadinya hanya berbahasa Indonesia, lama-lama akan terbiasa dan mengerti bahasa yang digunakan oleh pengguna lainnya karena interaksi dan pengamatan.

Percaya atau tidak, bermain permainan video dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Apalagi pada game yang mendorong pemakainya untuk berkomunikasi dengan sesama anggota tim lainnya.

Dampak negatif globalisasi

Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi

Kemudahan mengakses segala hal dengan mudah menjadikan kita semakin malas pada kehidupan sehari-hari. Kalian bisa melihat fenomena ini di sekitar Anda; entah di lingkup keluarga atau bahkan sampai ke lingkup pertemanan.

Mereka dan gawai pribadi mereka sudah bagaikan perangko surat, menempel terus. Ini merupakan hal negatif apalagi jika sampai kecanduan. Jika sudah, akan sangat susah bagi si pecandu untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kecanduan juga dapat menyebabkan gangguan mental yang dapat berakibat sangat buruk.

Banyak anak kecil yang kecanduan oleh gawai yang diberi orangtua mereka. Bahkan satu dari setiap dua remaja merasa kecanduan perangkat elektronik mereka.

Berkurangnya kesadaran akan budaya sendiri

Sayangnya, globalisasi juga menyebabkan seseorang melupakan identitas asli mereka sendiri. Akibat masuknya budaya asing yang sangat beragam, dan kecenderungan generasi masa kini untuk melakukan hal yang nge-tren. Budaya mereka sendiri makin terlupakan.

Banyak sekali generasi muda yang melupakan budaya mereka karena masuknya budaya asing. Walaupun awalnya memang unik, lama-lama budaya asing tersebut akan menjadi mainstream dan malah menjadi kebiasaan. Parahnya, budaya yang seharusnya mereka ketahui sebagai warga negara tersebut malah dilupakan, dikubur dalam-dalam.

Hal ini dapat mengancam eksistensi budaya dan identitas negara kita.

Apa yang harus kita lakukan?

Globalisasi dan edukasi merupakan dua hal penting bagi kemajuan dunia. Namun, di dalam segala hal, ada sisi baik dan buruknya. Sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menyikapi segala hal dengan baik dan bijak, dan untuk mengambil sisi positifnya, dan belajar dari sisi negatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun