Mohon tunggu...
Saddam khafihidayatulloh
Saddam khafihidayatulloh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Gatau

Keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberlakuan Undang-Undang Pesantren dari Kacamata Seorang Santri

9 Juni 2022   16:34 Diperbarui: 9 Juni 2022   16:42 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasti negara juga akan menyediakan hal-hal yang mendukung penyelenggaraan kurikulum pendidikan nasional yang berbasis akidah Islam dan mengajarkan tsaqofah Islam sebagai pemahaman mendasar yakni negara harus menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif untuk tidak mengakomodir pemikiran liberal, untuk tidak memberikan kesempatan kepada masyarakat menyebarkan pemikiran dan contoh perilaku liberal, untuk menyiapkan keluarga agar mendidik anak-anak sejalan dengan kurikulum yang berjalan dan dijalankan oleh negara. Itulah yang hari ini dibutuhkan oleh bangsa ini. 

Dan jika kita lihat justru hari ini negara memberlakukan hal yang sebaliknya, negara memberlakukan sistem pendidikan sekuler dan pada saat yang sama negara tidak memberikan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak umat Islam untuk dididik oleh keluarganya untuk mendalami pemahaman Islam dengan tsaqofah Islam dalam keluarga. Dengan demikian juga anak-anak umat ini yang sudah dimasukkan ke pesantren pun mereka tidak lepas dari ancaman mendapatkan pengaruh pemikiran-pemikiran liberal yang beredar melalui media, melalui berbagai macam tulisan, dan melalui contoh figur-figur yang ada ditengah-tengah masyarakat maupun pemimpin-pemimpin di negeri ini yang bersifat liberal dan lepas jauh dari agama.

Jika hari ini ada penolakan mayoritas umat Islam terhadap film yang menggambarkan pesantren secara salah, yakni film "the santri", anggaplah hari ini memang tidak ada pesantren yang direpresentasikan oleh film itu. tetapi jika negara tetap memberlakukan sistem sekuler sebagaimana hari ini berjalan dan negara tidak stop sistem pendidikan sekuler sebagaimana hari ini dipraktikkan, maka bukan tidak mungkin anak-anak itu yang dididik dengan tangan-tangan anda sendiri di dalam keluarga anda, maupun anda sekolahkan dipesantrenpun akan terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran liberal...
Naudzubillah min dzalik.

Dan apabila kita tidak memperjuangkan kembali hadirnya negara yang memberlakukan sistem pendidikan Islam bukan tidak mungkin apa yang diagendakan oleh kaum penjajah untuk merusak kaum anak-anak umat Islam dengan pemikiran dan perilaku liberal, dengan pemikiran dan perilaku yang bertentangan dengan syariat sebagaimana dicontohkan di dalam film the santri benar-benar bisa terjadi, kita mohon pertolongan Allah SWT agar itu tidak terwujud...
Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Ingatlah tabiat kita, karakter kita sebagai umat Islam sesungguhnya adalah khaira ummah dimana kita harus memperjuangkan tabiat itu, mewujudkan khaira ummah itu sampai dengan berlakunya seluruh syariat Islam termasuk berlakunya sistem pendidikan Islam. ingatlah firman Allah SWT di dalam surah Ali-Imran ayat 110 :

Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nsi ta`murna bil-ma'rfi wa tan-Hauna 'anil-mungkari wa tu`minna billh.

"Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah".

Sekian, terima kasih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun