Ditikungan itu kau menikung dan menelikung aku,
setelah kau siasiakan sisa hidupku..
apa  yang tersisa sein Kesadaran untuk duduk bersamaÂ
menanti kehidupan yang tidak pasti
kau menikungku di tikungan tajamÂ
turunan manoreh..
dimana pilihan Hidup dan mati ditanganmu
ditukungan itu  kau menembus Kabut perpisahan
Ditikungan itu  hidupku hanya  sepenggal tanya ..dimana ksih sayang tak ada makna
ditikungan itu pula... kau tikam aku  kau campakkan dalam  dendam dan amarahmu
kau curahkan semua dendam kesumatmu untuk menghabisi sisa hidupku
ditikungan itu kau Jual bersih kenangan kenangan mahal kita Bersama
dalam suka duka , darah Keringat dan airmata
 ditikungan itu Pula aku menantimu dan mengharamu kembaliÂ
ditikungan itu Kutuliskan sajak panjang Pengkhianatanmu Dengan Nya
ditukungan itu aku mematung Mendamba kesetiaan yang Sirna
ditikungan itu Pula Kubuang semua Mimpi mimpi tentang tanggungjawab dan bekeluarga
tulisan ini kupereembahkan Pada penghuni tikungan..
tikungan yang menyisakian Pengalaman pahit tragis..
seorang Kekasih yang ditinggalkan..
pati, 28/1/2022
son sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H