Mohon tunggu...
sadam azkia
sadam azkia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - terbiasa akan menjadi bisa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

andaikan saja aku terlahir sempurna berarti tuhan tidak memberiku jalan cerita yang indah didunia ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terbentuknya Negara dan Hubungannya dengan Agama

13 April 2020   08:14 Diperbarui: 13 April 2020   08:19 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Negara merupakan suatu kelompok atau kumpulan masyarakat yang menempati suatu wilayah yang telah diatur dengan hukum yang berlaku, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat.

Syarat dalam pembentukan suatu negara adalah adanya rakyat, pemerintah yang berdulat, wilayah yang telah diakui negara lainnya. Oleh karena itu, dalam suatu wilayah terdapat masyarakat yang menempati wilayah tersebut yang diatur oleh sebuahhukum, hal ini bertujuan untuk mengatur masyarakat supaya hidup sesuai aturan dan kehidupan yang dijalani nmenjadi damai.

Hubungan negara dan agama pastinya ada berikut ini penjelasannya :

1. Paham teokrasi

Teo memiliki arti sebagai agama. Pada paham ini diyakini bahwa negara menyatu dengan agama. Karena hukum yang diterapkan dalam negara tersebut berdasarkan firman-firman tuhan. Hukum yang berlaku mencakup tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

Dalam pehaman ini ada dua sistem yang diterapkan, teokrasi langsung dan tidak langsung. Teokrasi langsung kepala negara berperan seperti otoritas tuhan. 

Kekuasaan yang dimiliki berasal dari tuhan, karena negara ini berbentuk dari tuhan. Dan dalam menjalani kehidupan bernegara juga harus sesuai dengan firman tuhan dan aturan tuhan. Dan teokrasi tidak langsung yaitu manusia atau kepala negara menjalankan pemerintahan atas nama tuhan.

2. Paham sekuler

Paham ini sekuler merupakan paham yang memisahkan antara hubungan negara dan agama. Pada paham ini negara dan agama tidak sejalan dan tidak berkaitan satu sama lainnya. 

Negara merupakan urusan manusia di dunia dan agama merupakan urusannya manusia dengan akhirat. Akan tetapi, rakyat diberi kebebasan beraagama dengan syarat tidak mencampurkan maslaha negara dan agama.

3. Paham komunis

Paham komunis merupakan pemahaman yang tidak percaya kepada tuhan dan tidak meyakini adanya agama. Masyarakat yang memahami ini akan menganut paham ateis. Dalam pemahaman komunis materi adalah yang paling utama karena pada paham ini pemerataan kekayaan sangat penting bagi kehidupan.

Pengertian agama

Agama berasal dari bahasa sanskerta yaitu a tidak dan gak kacau, yang artinya agama tidak akan pergi dan ditempat.

Menurut harus nasution agama itu dilihat dari sudut mata atau isi yang terkandung didalamnya. Dalam artiannya agama merupakan kumpulan tentang cara mengabdi kepada tuhan yang terkumpuil dalam satu kitab.

Hubungan negara dan agama islam

1. Hubungan antara keduanya bersifat antagonistik

Hubungan ini merupakan pencirian pada sifat negara dan agama yang memiliki ketegangan satu sama lainnya. Contohnya pada masa kemerdekaan dulu dan sampai revolusi politik islam pernah dianggap sebagai pesaing kekuasaan yang dapat mengusik keberadaan negara. Sehingga adanya pembatasan islam terhadap kegiatan politik bernegara. 

Hal ini disebabkan adanya 2 kubu ideologi, igerakan nasionalis dan gerakan islam. Gerakan nasionalis berasal dari kalangan mahasiswa negara indonesia yang belajar keilmuan dinegara barat. 

Gerakan ini takjub dengan keilmuannya sehingga beranggapan bahwa masalah dalam suatu negara dapat dijelaskan dengan keilmuan buka agama. Sehingga terjadi pembatasan terhadap agama, hal ini berakibat pembatasan aktivis politik negara islam dan pembatasan dengan negara. 

Gerakan islam merupakan gerakan yang terdiri dari aktivis islam yang memperjuangan agama islam terhadap kehidupan bernegara. Sehingga gerakan ini dianggap sebagai gerakan yang potensil untuk menandingi eksistensi negara.

2. Hubungan antara keduanya bersifat akomodatif.

Sifat akomodatif adalah sifat yang paling mengisi dan melengkapi antara negara dan agama. Dengan adanya sifat ini, agama islam menempati posisi yang potensial sehingga negara mengakomodasi islam. 

Hal ini menghindari konflik yang terjadi. Sifat ini ditandai dengan dilonggarkannya wacana politik islam dan dirumuskannya beberapa kebijakan yang positif bagi islam. 

Contohnya kebijakan legislatif dan struktural. Contoh dari legislatif adalah adanya produk hukum yang mengakomodasi islam dan struktual yang terstruktur dalam bernegara. 

Hal ini karena agama islam semakin lama memahami tentang kebijakan negara terutama dalam hal ideologi pancasila.  Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang mempunyai keyakinan masing-masing  dan setiap agama mengajarkan kedamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun