Masyarakat madani atau biasa disebut (civil society) merupakan elemen yang sangat signifitikan dalam membangun demokrasi kedudukannya yakni masyarakat ikut andil dalam segala proses dalam kebijakan negara.Â
Di sini masyarakat madani sebagai tumpunan kompenen penyeimbang kekuatan negara yang memiliki kecenderungan koruptif.
Keterlibatan masyarakat madani dalam asosiasi sosial yang menumbuhkan sifat terbuka, toleran, percaya satub sama lainnya, sebagai andil dalam pembangunan politik demokrasi indonesia.
Kelompok-kelompok strategis
Kelompok strategis itu sendiri terdiri dari partai poltik, kelompok gerakan, dan partai penekan atau kelompom kepentingan termasuk didalamnya pers yang bebas dan bertanggung jawab.
Kelompok gerakan yang terhimpun dalam satu wadah untuk pemberdayaan masnyarakat seperti NU (nahdatul ulama), persatuan islam indonesia ( persis), pergerakan mahasiwa islam indonesia ( pmii), ikatakan mahasiswa muhamadiah ( imm ). Dsb.Â
Ada juga dari kelompok penekan atau kelompok kepentingan (pressure/interest group) yaitu kelompok yang didirikan berdasarkan keahlian suatu profesi seperti ikatakan dokter indonesia (IDI), asosiasi ilmuan politik indonesia ( AIPI), persatuan guru republik indonesia (PGRI), dan sebagainnya.Â
Sepanjang kelompok kelompok diatas bersifat terbuka, toleran dan berperan secara krotis, independen, dan konstitusional dalam menyuarakan misi organisasi atau kepentingan organisasinya maka akan menjadi masa depan demokrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H