Mohon tunggu...
Sadam Nurjaeni
Sadam Nurjaeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Sosiologi Klasik, Pengantar Teori

11 September 2022   14:16 Diperbarui: 11 September 2022   14:18 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Sosiologi Klasik, Pengantar Teori

Kuatnya ikatan sosial individu terhadap kelompok/ masyarakat/ lingkungan sosialnya.

Adanya kepercayaan/ keyakinan individu apabila melakukan bunuh diri maka akan menghasilkan suatu kebaikan untuk masyarakat/ kelompok/ lingkungan sosialnya.

4. Bunuh diri fatalistic

Regulasi berupa cita-cita, tujuan hidup, nilai, norma yang melekat dalam diri individu meningkat.

Karena meningkatnya regulasi ini, akibatnya individu mengalami "tekanan sosial" yang besar pula.

Apabila individu tidak sanggup mewujudkan regulasi yang tinggi ini, akhirnya ia berpasrah diri (menyerah) terhadap situasi yang ada.

Kondisi "menyerah" inilah yang kemudian membuat individu melakukan bunuh diri guna mengakhiri "tekanan sosial" atas regulasi yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun