Pemikiran Sosiolog Klasik
Karl Marx, Durkheim dan Weber
· Karl Marx (5 Mei 1818 – 14 Maret 1883)
Pembahasan utama :
1. Dialektika Marx
2. Materialisme Historis dan Dialektis
3. Infrastruktur Ekonomi dan Supra Struktur Sosial Budaya
4. Masyarakat menurut Marx
5. Alienasi manusia
6. Kesadaran kelas dan Perjuangan kelas
7. Analisa dialek tentang perubahan sosial
Biografi marx
begitu relevan sampai sekarang. Perubahan2 besar akibat globalisasi telah mencetuskan berdebatan baru mengenai kapitalisme dan ketimpangan sosial. Marx sendiri bersikeras bahwa pekerjaan filsuf bukan hanya menginterpretasikan dunia, tapi untuk mengubahnya. Kapitalisme yang dibenci karl marx telah terbukti lebih tahan lama daripada yang ia bayangkan.
Revolusi industri adalah sebuah fokus sentral dari abad ke-19. Penemuan inovatifnya mengubah hidup orang secara mendasar. Tetapi menimbulkan kondisi kerja yang buruk sekali di pabrik-pabrik baru. Kemiskinan dan penderitaan memicu banyak pemberontakan di negara eropa. Karl marx lahir di Trier, sebuah kota tenang yg sekarang milik jerman, sebagai yahudi dan ayahnya seorang pengacara yang tidak diperbolehkan mempraktekan profesinya di prussia, keluarganya kemudian masuk kristen protestan. Karl marx pada usia 19 kuliah hukum di bonn, kemudian pindah ke berlin.
Di Berlin marx menjadi tertarik pada ilmu filsafat dan akhirnya menjadi fokus hidupnya. Kajian sistematis Marx mengenai konsep metode dialektik menjadi landasan ide2 dan pekerjaannya di masa depan. Seperti yang nantinya diusulkan Marx, industrialisasi menciptakan sebuah sistem ekonomi baru yaitu kapitalisme dan sebuah kelas masyarakat baru, yaitu kaum proletariat, yang ia percaya bahwa akan melepaskan belenggu penindasan kapitalisme dan melahirkan sistem sosial baru.
Revolusi ini membutuhkan waktu lama, ini tidak terjadi sampai Marx meninggal. Dan terjadi ditempat yang Marx tdk duga, di Rusia yang terbelakang, dengan Vladirmir Lenin sang revolusioner komunis, sebagai pemimpinnya.
Di awal tahun 1843 badan prussia memaksa harian Rheinische Zeitung di köln untuk tutup. Kemudian Marx pindah dan hidup di paris menikahi istrinya Jenny von Westphalen dan mempunyai anak. Di tengah abad 19 paris adalah tempat para pemikir bebas dari segala haluan, mereka berdebat tentang ide2 sosialis dan komunis, seperti penghapusan harta milik perorangan. Marx bertemu Friedrich engels, seorang filsafat muda dan revolusioner. Marx terkesan oleh laporan engels mengenai penderitaan kaum proletar di inggris. Marx meninggalkan jurnalism dan fokus pada filsafat politik ekonomi.
Dialektika Marx
Menurut bahasa dialego artinya pembalikan atau perbantahan yang berasal dari bahasa yunani, menurut istilah berarti seni pencapaian kebenaran melalu cara pertentangan dalam perdebatannya dari pertentangan berikutnya. Dialektika digunakan untuk metode dalam memahami kenyataan.
Socrates: Dialektika merupakan metode untuk memperoleh melalui; dialog,mempertanyaka dan membantah jawaban yang diperoleh untuk kepastian pengetahuan.
Hegel: Tahapan afirmasi atau tesis, pengingkaran antithesis dengan tujuan integrasi sintesis.
tesis-sintesis-antitesis
Prinsip ontology dialektika Hegel dan Marx
Hegel = Dialektika ide
- Ide-ide (kesadaran berkembang melalui dialektika
- Dunia realitas perwujudan dari dunia ide
Marx = Dialektika materi
- Kenyataan berkembang oleh proses dialektika
- Dunia ide (kesadaran) merupakan perwujudan dari dunia realitas
Pemikiran cermin kenyataan, tetapi materialism tidak praktis
*Materialisme Historis
Merupakan interpretasi mengenai kehidupan masyarakat berdasarkan landasan materi.
Asumsi dasar:
1. Cara orang menyediakan kebutuhan-kebutuhan material mereka menentukan atau secara umum mengkondisikan hubungan-hubungan antar mereka, institusi-institusi sosial mereka dan bahkan ide-ide mereka yang lazim.
2. Sejarah manusia digerakkan oleh kegiatan-kegiatan memenuhi kebutuhan dasar namun kebutuhan ini secara historis berubah pada dirinya sendiri dengan terus memproduksi kebutuhan yang lebih banyak lagi sehingga kebutuhan manusia merupakan dasar motivasi sekaligus dasar ekonomi.
3. Kekuatan-kekuatan produksi material (kerja) terletak pada alat-alat, mesin-mesin, pabrik-pabrik, dan seterusnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
4.Relasi-relasi produksi bergantung pada wilayah kekuatan-kekuatan material produksi (kerja).
5.Bukanlah kesadaran masyarakat yang menentukan keadaan mereka,tetapi sebaliknya keadaan sosial merekalah yang menentukan kesadaran manusia.
SEJARAH SEMUA MASYARAKAT YANG ADA SAMPAI SEKARANG ADALAH SEJARAH PERJUANGAN KELAS.
( Marx, Manifesto Partai Komunis)
*Materialisme Dialektis
Merupakan dialektis interpretasi atas segala fenomena alam yang terjadi berdasarkan landasan materi.
Asumsi dasar:
1. Benda merupakan suatu kenyataan pokok, bahwa kenyataan itu benar-benar objektif, tidak semata berada dalam kesadaran manusia.
2. Pengetahuan realitas secara otomatis menjadi tidak bisa dipisahkan dengan kesadaran manusia.
3. Materialisme mengakui bahwa kenyataan berada di luar persepsi kita tentangnya, sehingga kenyataan obyektif adalah penentu terakhir terhadap ide.
4. Meyakini kebudayaan akan mengalami kemajuan. Jika dalam Hegel adalah realisasi total roh absolut, maka dalam Marx kemajuan kualitatif tersebut berupa masyarakat tanpa kelas (komunis).
Asas Materialisme Dialektis
- Gerak = perubahan –> gerak aktif menyebabkan gerak, gerak pasif menjadi perubahan gerak itu.
- Berelasi = perubahan dan perkembangan berhubungan
- Perubahan dari kuantitatif –> kualitatif dan sebaliknya.
Kuantitas= evolusi dan kulaitas= revolusi
- Kontradiksi = tidak ada perkembangan yang timbul kecuali sebagai pengganti dari bentuk terdahulu
Kerangka Struktur Masyarakat Marx
Tentang Manusia
Menurut Marx manusia merupakan entitas materi dari formasi sosial dalam mode produksi yang khas. formasi sosial merupakan gejala dimana dua atau lebih cara produksi hadir secara bersamaan dalam masyarakat, dan salah satu cara produksi mendominasi produksi lain.
Manusia menurut Marx juga bukanlah subjek ataupun objek yang terpisah satu sama lain akan tetapi manusia merupakan subjek sekaligus objek.
Manusia mempengaruhi ,mencipta dan merubah Sejarah, dan Sejarah menentukan Manusia.
Masyarakat
Marx membagi masyarakat menjadi 2 yaitu Borjuis dan Proletar
Perkembangan masyarakat menurut Marx; Masyarakat komunis primitif –> masyarakat foedal –> borjuis –> kapitalis –> sosialisme –> komunis
“Masyarakat ideal yaitu masyarakat komunis” (Karl Marx, Manifesto Partai Komunis)
Alienasi (keterasingan diri)
Krisis kapitalisme : Marx berpandangan bahwa kapitalisme lebih baik dari perbudakan, namun dengan berjalannya waktu kapitalisme menampakan keburukannya yaitu dengan alienasi keterasingan manusia dari dirinya sendiri.
Sosialisme
Merupakan jalan keluar atas antagonism antara manusia dan alam, dan manusia dengan sesamanya. Solusi atas konflik eksistensi dan esensi antara objektifikasi dan penegasan diri. Sosialisme adalah paham dimana properti atau alat kemakmuran di dikontrol oleh bersama bukan oleh pribadi.
Kontribusi durhkeim dalam sosiologi
Emile Durkheim menjadi salah satu figur kunci dalam sejarah perkembangan sosiologi sebagai ilmu sosial modern. Salah satu kontribusi penting Emile Durkheim adalah dedikasinya dalam memformulasikan sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmiah sehigga dapat diterima di ranah akademik. Salah satu konsep penting yang dikenalkan Email Durkheim dalam studi-studinya adalah ”fakta sosial”. Menurut Durkheim, sosiologi memiliki kemampuan untuk menganalisis dunia sosial secara ilmiah dengan cara
menginvestigasi fakta sosial. Fakta sosial adalah gejala sosial yang eksis di luar diri manusia. Beberapa gejala sosial yang diteliti oleh Durkheim diantaranya; spesialisasi dan pembagian kerja dalam masyarakat, fenomena bunuh diri, dan ritual keagamaan. Dalam The Division Labour in Society, Emile Durkheim berpendapat bahwa masyarakat berkembang dari hubungan sosial yang sederhana menjadi hubungan yang kompleks dan rumit. Durkheim menyebut evolusi tersebut sebagai perubahan sosial dari solidaritas mekanik ke organik.
Sosiologi dalam pandangan Durkheim adalah ilmu dan fakta sosial, tugas sosiologi untuk mencari relasi antara fakta sosial dan menyingkapkan hukum yang berlaku didalamnya. Fakta sosial dapat dilihat dalam struktur sosial dan institusi sosial.
Definisi fakta sosial ialah suatu kenyataan yang memiliki karakteristik khusus, yakni mengandung tata cara bertindak, berpikir dan merasakan yang terjadi diluar individu, ditanamkan dalam kekuatan koersif.
4 pilar pendukung masyarakat
Masyarakat = yang sacral dan propan, klasifikasi (sanksi/hukuman), ritus (perayaan budaya), ikatan solidaritas
Fakta sosial terbagi 2 yaitu:
-Fakta sosial material
Yaitu sesuatu hal yang dapat disimak, ditangkap dan obserbvasi bagian dari dunia nyata yang mengatur individu. Diantaranya ada masyarakat, komponen struktur masyarakat, komponen morfologi masyarakat dll.
-Fakta sosial non material
Merupakan suatu yang dianggap nyata (external) dan merupakan fenomena yang bersifat intersubyektif yang dapat muncul dari dalam kesadaran manusia. Terdiri dari norma, nilai, moralitas, kesadaran kolektif dll.
Solidaritas Sosial
Solidaritas sosial merupakan suatu keadaan relasi antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
-Didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat.
-Dengan adanya kebersamaan akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat relasi sosial antar mereka.
Menurut Durkheim masyarakat berkembang dari sederhana menuju modern, komponen utama dalam melihat hal itu adalah solidaritas sosialnya.
Bunuh Diri
Teori Emile Durkheim ini dapat dilihat lebih jelas jika dicermati hubungan antara jenis – jenis bunuh diri dengan dua fakta sosial utamanya yaitu integrasi dan regulasi (Pope, 1976). Integrasi mengarahkan pada ketidak-kuatan terhadap sosial masyarakat. Sedangkan regulasi mengarahkan pada tingkat paksaan eksternal yang dirasakan oleh masing – masing individu. Emile Durkheim mengemukakan terdapatb empat tipe bunuh diri. Jika integrasi tinggi disebut tipe bunuh diri altruistik, dan jika integrasi rendah dapat menyebabkan peningkatan di dalam bunuh diri egoistik. Sedangkan bunuh diri fatalistik dikaitkan dengan regulasi yang tinggi, dan bunuh diri anomik dengan regulasi yang rendah. Bunuh Diri Egoistik
Kasus bunuh diri egoistik ini dapat ditemukan dalam kehidupan sosial dimana individu tidak berinteraksi dengan baik dalam unit sosial yang luas. Individu dengan masyarakat sangatlah erat kaitannya. Hal ini dikarenakan individu merupakan merupakan bagian dari masyarakat, dan masyarakat juga merupakan bagian dari individu. Akan tetapi jika integrasinya lemah, maka akan menyebabkan perasaan bahwa individu itu bukan bagian dari masyarakat, yang berarti juga bahwa masyarakat itu bukan bagian dari sang individu.
Bunuh Diri Altruistik
Kasus bunuh diri altruistik lebih mungkin terjadi ketika “integrasi sosialnya terlalu kuat” (Durkheim, 1897/1951:217). Jika angka bunuh diri altruistik semakin tinggi, jelaslah integrasi akan semakin kuat jika “semakin banyak harapan yang tersedia, karena ia bergantung pada adanya sesuatu yang indah setelah hidup di dunia ini”. Ketika integrasi melemah, seseorang akan melakukan bunuh diri karena ia beranggapan bahwa tidak ada lagi kebaikan yang lebih besar yang dapat menopang mereka. Ketika integrasi tinggi, mereka melakukan bunuh diri demi kebaikan yang lebih tinggi.
Bunuh Diri Anomik
Kasus bunuh diri yang terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat terganggu. Gangguan itu mungkin individu akan merasa tidak puas karena lemahnya kontrol terhadap nafsu mereka, yang akan bebas berkeliaran dalam ras yang tidak pernah puas terhadap kesenangan.
Angka bunuh diri anomik bisa meningkat terlepas dari apakah ganguan itu positif seperti peningkatan ekonomi, atau negatif seperti penurunan ekonomi. Dari kedua macam gangguan ini membuat kolektivitas masyarakat menjadi tidak mampu melanjarkan otoritasnya terhadap individu untuk sementara waktu. Perubahan-perubahan semacam ini menempatkan orang dalam situasi dimana norma-norma lama sudah tidak berlaku lagi dan sedangkan norma baru belum lagi dikembangkan. Dengan adanya semacam ini melepaskan arus rasa ketercabutan anomi dari akar dan rasa kehilangan norma-norma mengikat dan arus ini cenderung meningkatkan bunuh diri anomik.
Bunuh Diri Fatalistik
Bunuh diri fatalistik adalah sebaliknya dari anomik. Fatalistik terjadi dalam situasi regulasinya meningkat. Emile Durkheim melukiskan orang – orang yang lebih mungkin untuk melakukan bunuh diri fatalistik sebagai “pribadi – pribadi dengan masa depan yang terhalang tanpa ampun dan nafsu – nafsu yang dicekik dengan kasar oleh disiplin yang bersifat menindas”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H