Soft skills , sebagaimana dirilis omniagroup.com, secara luas diklasifikasikan sebagai kombinasi dari ciri-ciri kepribadian, perilaku, dan sikap sosial yang memungkinkan orang untuk berkomunikasi secara efektif, berkolaborasi, dan berhasil mengelola konflik. Orang dengan soft skills yang baik cenderung memiliki kesadaran situasional dan kecerdasan emosional yang kuat untuk menavigasi lingkungan kerja yang sulit dengan tetap memberikan hasil yang positif.
Manfaat lain dari soft skills di tempat kerja adalah membantu orang beradaptasi dengan keadaan yang terus berubah. Mampu berkomunikasi secara efektif selama masa ketidakpastian atau berkolaborasi dengan orang lain ketika solusi tidak segera terlihat. Kecakapan ini sangat menentukan maju-mundurnya organisasi/perusahaan sehingga tidak mengherankan jika bagian terbesar dalam wawancara kerja terletak pada upaya menilai kapasitas soft skills dalam diri setiap kandidat.
Lantas soft skills apa saja yang sangat dibutuhkan di tempat kerja saat ini?
Setidaknya , menurut laman topresume.com, ada 9 jenis soft skill yang menjadi fokus utama perusahaan-perusahaan menengah-besar dalam melakukan perekrutan karyawan baru, yaitu :
1. Pemecahan masalah dan inovasi secara kreatif
Hal terakhir yang diinginkan pemberi kerja adalah karyawan yang melihat situasi yang menantang atau tugas baru dan berkata, "Wow, saya tidak tahu harus berbuat apa di sini." Sebaliknya, mereka berharap karyawannya dapat berpikir logis dan kreatif untuk mengembangkan solusi atas masalah /hambatan yang muncul serta bisa membantu memunculkan ide-ide baru yang mengarah pada inovasi dan perbaikan dalam perusahaan.
2. Keterampilan komunikasi
Kemampuan mumpuni untuk berkomunikasi dengan klien dan anggota tim, secara daring maupun luring, sangatlah penting. Bukan sekadar untuk mengutarakan kepentingan bisnis/kerja semata, namun juga untuk membangun jaringan kerja yang bisa diandalkan.
3. Manajemen waktu
Manajemen waktu pada dasarnya adalah ketrampilan dalam mengatur jadwal agar bisa menyelesaikan proyek tepat waktu secara efisien. Bekerja dari rumah, misalnya, bisa menghemat waktu karena tidak perlu melakukan perjalanan ke tempat kerja, namun berpotensi memperbanyak distraksi yang ditimbulkan oleh hal-hal yang bersifat domestik. Jadi terlepas harus bekerja di rumah atau di kantor, buatlah kalender kerja dimana di dalamnya tertera tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang ingin dicapai dan patuhi sekonsisten mungkin agar target kerja/bisnis tercapai.
4. Pola pikir berkembang