Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Lezatnya Karya Seni Menakjubkan Janice Wong

28 Juni 2020   18:27 Diperbarui: 28 Juni 2020   18:34 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Janice Wong, langit-langit artistik yang enak dimakan (doc. asia361.com)

Jadi dia berhenti dan mendaftar di institusi pendidikan Le Cordon Bleu yang bergengsi di Paris, diikuti menambah jam terbang dengan bekerja di beberapa restoran terbaik di dunia, termasuk Les Amis di Singapura, Alinea di Chicago dan Per Se di New York.

Kembali ke Singapura, ia membuka 2 am: desserts bar pada tahun 2007, menampilkan kreasinya kepada orang Singapura yang menyukai hidangan berasa manis. 

Cabang dan outlet lain selanjutnya dibuka di Tokyo dan Hong Kong. Lalu tahun 2017 dibuka Restaurant Janice Wong yang berlokasi di National Museum of Singapore yang menakjubkan. 

Resto seluas lebih dari 450 meter persegi itu dapat menampung hingga 40 pengunjung dan juga memiliki butik di lokasi hotel yang menawarkan lebih dari 70 jenis kue/coklat/makanan penutup.

Janice yang kini merupakan pastry chef internasional terkenal, menurut The Hedonist Magazine, menyatakan bahwa figur Walt Disney merupakan inspirasi terbesarnya karena'bakatnya yang multi disiplin dan (cara) pendekatannya'.

Itulah yang menyulut semangat Janice untuk terus mendorong batas imajinasinya, termasuk berguru pada mentor-mentor terkemuka seperti chef-restaurateur asal AS Thomas Keller dan Grant Achatz, chocolatier Spanyol Oriol Balaguer, serta pastry chef Perancis Pierre Herm.

Awal tahun ini Janice merayakan ulang tahun kedua belas resto makanan manis pertamanya 2 am: desserts bar di Holland's Village Singapura. Sebuah acara penting tidak hanya untuk Janice tetapi untuk seluruh industri kuliner. 

Chef perempuan akhirnya mendapatkan pengakuan yang memang layak mereka terima terutama berkat bakat mereka dan kemampuan menangkap peluang untuk mengembangkannya.

"Ya, pasti ada pergeseran dalam pola pikir perempuan. Suara kami lebih menonjol di industri sekarang karena kami telah membangun komunitas secara global. Hal itu telah mendorong peningkatan jumlah penghargaan khusus untuk perempuan, meskipun beberapa pihak mungkin tidak setuju dengan kebutuhan untuk jenis penghargaan ini. Tetapi sejumlah hal (terkait perempuan dalam industri kuliner) telah berubah banyak, terutama dalam lima tahun terakhir."Ungkap Janice pada The Hedonist Magazine.

Khusus untuk 2 am : desserts bar, Janice berujar,"Kami ingin terus menciptakan berbagai jenis pengalaman manis di resto ini dan kami akan terus berevolusi dengan bahan yang berbeda untuk mencapai hal itu. Pada saat yang sama, saya berharap untuk menjaga restoran hidangan pencuci mulut ini sebagai zona nyaman bagi para tamu. "

Gagasan terus mengalir dalam diri Janice yang diubahnya menjadi kreasi kuliner dan kue yang luar biasa. Prosesnya dinamis, membagi perhatiannya antara sisi kreatif dan bisnis: "Banyak pikiran melintas di benak saya, bagian bisnis saya akan memikirkan angka dan margin sementara sisi kreatif saya memikirkan pengalaman itu. Selalu ada bentrokan dan bentangan yang diperlukan untuk menyeimbangkan keduanya, tetapi saya merasa beruntung bisa melakukan keduanya. Ini juga merupakan hal yang baik untuk label kami karena membantu untuk membuat lalu merealisasikan keputusan lebih cepat. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun