Lalu pada 11 Maret 2020, Global Research menerbitkan lanjutan artikelnya yang diberi judul, "COVID-19: Bukti Lebih Lanjut bahwa Virus Berasal dari AS".Â
Cerita dimulai dengan mengulang artikel 4 Maret, mengangkat kembali materi TV Asahi Jepang (yang tidak pernah ditemukan) dan keterangan dari narasumber yang semula disebut sebagai 'seorang pria dalam video' diubah jadi 'para epidemiologis dan farmakologis asal Jepang dan Taiwan' tentang kemungkinan besar bahwa coronavirus berasal dari AS'.
Lalu untuk menegaskan bahwa kasus Covid-19 pertama terjadi AS, Global Research pun menulis bahwa '...CDC tiba-tiba dan benar-benar menutup laboratorium bio-senjata Fort Detrick yang mengklaim fasilitas itu tidak memadai untuk mencegah hilangnya patogen' dan, sebagai bukti, dilampirkan screenshot dari halaman The New York Times edisi 5 Agustus 2019 yang memuat artikel rujukan. Padahal berita aslinya tidak menyebutkan penutupan fasilitas secara total. Â
Di hari yang sama menjelang sore, South China Morning Post melaporkan bahwa topik tagar "Zhao Lijian mengirimkan lima tweet berturut-turut yang mempertanyakan AS" telah dilihat lebih dari 4,7 juta kali di Weibo. Dua belas jam kemudian, The New York Times melaporkan telah dicari netizen lebih dari 160 juta kali.
Pengikut Twitter Zhao telah meningkat dari 287.000 menjadi lebih dari 500.000. Media di seluruh dunia memuat berita tentang cuitannya dan berita palsu pun telah menjadi viral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H