Laporan itu mengatakan bahwa pada 2 Januari 2020 terdapat 41 pasien yang telah "dikonfirmasi laboratorium" terinfeksi virus (penyebab Covid-19) dan dua pertiganya terinfeksi "setelah terpapar virus di pasar Huanan".
Lalu sebuah penelitian lain diterbitkan di situs web penyimpanan dan distribusi terbuka yang digunakan oleh para peneliti ilmiah ChinaXiv.org (19/2) mengemukakan bahwa pasar kemungkinan besar bukanlah tempat awal lahirnya coronavirus atau dengan kata lain virus itu 'diimpor' dari luar wilayah tersebut.
Penelitian yang dilakukan dilakukan oleh tim ilmuwan dari beberapa institusi meliputi Xishuangbanna Tropical Botanical Garden of Chinese Academy of Sciences; South China Agricultural University; and the Chinese Institute for Brain Research itu selanjutnya direvisi pada 21 Februari 2020.Â
Namun, menurut Post Magazine, baik versi awal maupun sesudah revisi sama sekali tidak menyebutkan bahwa Covid-19 berasal dari luar China. Hal itu bertahan sampai 'pabrik' berita palsu mulai bekerja.
Global Times (22/2) memulai dengan merilis artikel yang dibuka dengan,"Sebuah laporan dari stasiun TV Jepang, yang berisi dugaan bahwa beberapa dari 14.000 orang Amerika yang meninggal karena influenza mungkin secara tidak diketahui telah membawa coronavirus (dalam tubuh mereka), telah tersebar di media sosial China sehingga memicu ketakutan dan spekulasi bahwa coronavirus baru mungkin berasal dari AS".
Keesokan harinya (23/2) situs situs People's Daily berbahasa Inggris mengunggah ulang artikel Global Times tersebut (yang versi online-nya sudah lenyap) dan memberinya judul, "Laporan TV Jepang memicu spekulasi di China bahwa Covid-19 mungkin berasal dari AS" lalu melanjutnya dengan 'kisah itu memicu berbagai teori konspirasi di jagad maya China'.
Artikel itu lalu merembet ke unggahan para pengguna Weibo (semacam Twitter, buatan China) tentang pertandingan militer dunia yang diadakan di Wuhan pada Oktober 2019 dan kemungkinan delegasi AS membawa 'bibit' coronavirus yang setelah bermutasi jadi lebih menular dan mematikan, memicu penyebaran yang lebih luas tahun ini.
Artikel People's Daily ini kemudian diangkat lagi oleh situs konspirasi GlobalResearch.ca (4/3) dengan judul "Coronavirus China: Pembaruan yang Mengejutkan. Apakah Virus Berasal dari AS? "
Artikel (4/3) itu  dibuka dengan alinea, "Media Barat dengan cepatnya merilis narasi resmi bahwa penyebaran coronavirus jenis baru berawal dari China dan mengklaim bahwa itu berasal dari hewan pasar basah di Wuhan".
Padahal faktanya, semua media yang dikontrol pemerintah China pun melansir narasi resmi yang sama yang notabene mereka terima dari pemerintahnya dan mayoritas bukti (termasuk artikel ilmiah di Lancet) menunjukkan bahwa wabah memang bermula di pasar Wuhan (Post Magazine, 4-5 April 2020).
Pada 5 Maret 2020 tanpa mengutip artikel Global Research (4/3) atau artikel media China yang mendasarinya, Zhao mencuit, "Kasus terkonfirmasi # COVID19 pertama kali ditemukan di China, tetapi tidak harus berarti bahwa asalnya dari China. Kami masih melacak asal-usulnya. "