"Jika pemerintah tidak dapat melindungi mereka, mereka perlu dilatih untuk membela diri," kata Snchez Luna.
Alex yang telah melihat foto-foto dirinya bersenapan diterbitkan di surat kabar di seluruh Meksiko merasakan semacam kejanggalan, bayangkan dirinya yang belum pernah meninggalkan Guerrero tapi wajahnya sudah terlihat di berbagai kios berita di ibukota.Â
Selain itu, meski komandannya bersikeras bahwa peliputan pasukan anak-anak adalah bagian dari strategi dan bukan eksplotasi untuk sebuah tujuan entah apa, tapi naluri Alex menyemburatkan kecurigaan.
Pada saat koresponden Washington Post tiba di Ayahualtempa, Alex berujar,"Wartawan-wartawan seperti anda berdatangan, tetapi saya tidak tahu dari mana mereka berasal,"Katanya. "Bagaimana saya bisa mempercayai mereka?"
Meski Sanchez Luna bersikeras bahwa anak-anak itu tidak digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian media atau pemerintah, toh dia telah menyiapkan sesi pelatihan siang hari untuk kebutuhan peliputan karena fotografer dan videografer mengeluh bahwa latihan malam hari terlalu gelap untuk direkam. Tak lupa dia juga menekankan bahwa media "senjata penting bagi kami."
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador tertarik pada Ayahualtempa setelah melihat gambar anak-anak bersenjata di media,"Memberi anak-anak senjata dan merekam video adalah tindakan kekejaman," Katanya pekan lalu.
Tetapi terlepas dari komentar Lopez Obrador dan kecaman dari UNICEF, anak-anak tetap bersenjata, dan pemerintah belum mencoba untuk campur tangan. Gubernur negara bagian Guerrero sudah setuju untuk mengirim patroli polisi rutin ke daerah itu.Â
Tetapi itu tidak berarti apa-apa bagi orang-orang Ayahualtempa, termasuk Alex, yang sekarang menyaksikan, dengan senapan di tangan, ketika para perwira bersenjata lengkap itu lewat.
"Kami juga tidak bisa mempercayai mereka," katanya.
Di Meksiko, muncul cerita tentang kelompok-kelompok bela diri yang merekrut anak-anak setiap beberapa tahun. Akun kartel narkoba yang membuka pendaftaran merekrut anak-anak bahkan lebih banyak lagi. Tapi jarang ada kelompok yang membicarakannya secara terbuka.
Sekolah menengah Alex, Escuela Secundaria Tecnologica Cuauhtmoc 121, hanya berjarak kurang dari 200 meter namun berada di wilayah desa tetangga yang merupakan musuh.