"Mengucapkan salam dalam bahasa Arab, mempelajari Al Qu'ran, dan bahkan (sekedar) menamai anak laki-lakinya dengan Mohammed atau Saddam, semua dijadikan ciri-ciri utama ekstremisme yang dapat berakibat penahanan atau hukuman penjara bagi warga Uighur," Papar Darren Byler, seorang peneliti dari Universitas Colorado, pada AFP.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!