Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Kisah Nyata Taylor Swift di Balik Album "Lover"

20 Agustus 2019   16:56 Diperbarui: 24 Agustus 2019   08:24 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ini tentang politik, maka 'heartbreak prince' mungkin adalah sosok Donald Trump atau sosok politisi lain. Secara terpisah Taylon menggambarkan lingkungan politik AS sebagai 'habitat yang sangat tidak menyenangkan' dalam salah satu sesi bagi pendengarnya.

Namun jika dimaksudkan sebagai lagu cinta, Taylor memang pernah mengencani lumayan banyak pria dari negeri lain seperti Harry Styles (Inggris), Tom Hiddleston (Inggris), atau Calvin Harris (Skotlandia); bisa jadi mereka adalah 'heartbreak princes' Taylor yang sesungguhnya.

Death By a Thousand Cuts

Lagu yang satu ini bisa diasumsikan berkisar tentang hubungan Taylor dengan publik yang ,dalam sudut pandangnya, telah berulang kali mengkritik, mencekal, atau mempermalukannya habis-habisan.

Pada Vogue,  dia mengungkapkan betapa 'budaya cekal' begitu berpengaruh terhadapnya seraya berkata,"Pelecehan massal dengan jutaan orang mengatakan bahwa anda dicekal adalah pengalaman yang menjadikankan sangat terisolir. Saya pikir tidak banyak orang yang bisa betul-betul memahami bagaimana ada jutaan orang yang bisa membencimu dengan begitu terbuka.

Saat anda bilang seseorang dicekal, itu bukan semata pertunjukan tv. Itu adalah tentang seorang manusia. (Itu seperti) Anda mengirimi dia pesan massal agar dia tutup mulut, menghilang, atau bisa juga dipersepsikan agar dia bunuh diri."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun