Berikut  ini  adalah  beberapa  kemampuan  dan  pengetahuan  yang  termasuk  dalam literasi numerasi: a. penggunaan simbol dan angka matematika dalam proses menemukan jawaban atas masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari; b. pemeriksaan informasi yang disajikan dalam proses membuat pilihan (Shabrina, 2022).  Sementara itu, Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) menawarkan penjelasan tambahan tentang numerasi. Penjelasan ini menekankan pada kapasitas siswa untuk mengomunikasikan ide-ide mereka secara  efektif,  memberikan  alasan,  menganalisis,  memecahkan,  merumuskan,  dan menafsirkan berbagai masalah matematika dalam berbagai konteks dan bentuk (Qasim et al., 2015)
Siswa menggunakan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berhitung untuk mengomunikasikan bahasa matematika dan mengenali sifat saling terkait dari pengetahuan matematika  di  seluruh  bidang  pembelajaran  dalam  berbagai  situasi  pribadi,  sosial,  dan pekerjaan(Darmastuti  et  al.,  2024).  Komponen  berhitung  meliputi  pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan berhitung. Karena pemahaman matematika siswa bervariasi dari satu negara ke negara lain dan dari satu tingkat ke tingkat lainnya, tidak mengherankan bahwa setiap negara membangun sistemliterasi numeriknya sendiri di negaranya sendiri. Di dalam batas wilayah Indonesia, komponen AKM untuk berhitung dipecah menjadi tiga kategori: konten, proses kognitif, dan konteks. Angka, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian,  dan  aljabar  adalah  komponen  yang  membentuk  materi  pelajaran  untuk berhitung.  Di  sisi  lain,  bakat  kognitif  mencakup  kemampuan  seperti  pemahaman, penerapan,  dan  penalaran.  Latar  pribadi,  sosial  budaya,  dan  ilmiah  semuanya  termasuk dalam  berbagai  konteks  yang  mencakup  berhitung.  Komponen  dasar  berhitung  adalah kemampuan untuk memahami ide dan kemampuan matematika, yang mencakup sejumlah komponen tambahan. Terdapat lima komponen yang membentuk numerasi, yaitu sebagai berikut (Goni, 2022):
- Kemampuan mengenali angka dan hurufKomponen ini mencakup pemahaman tentang urutan huruf dan angka. Siswa harus mampu  mengenali,  menyebutkan,  dan  menulis  huruf  dan  angka  dengan  benar  dan akurat.
- Selain  kemampuan  penjumlahan,  pengurangan,  perkalian,  dan  pembagian, kemampuan berhitung mencakup kemampuan melakukan operasi matematika tersebut. Siswa harus mampu melakukan operasi matematika dasar dengan akurat.
- Memperoleh Pemahaman tentang Konsep Kuantitatif:Untuk memiliki pengetahuan ini, siswa harus memahami beberapa konsep matematika, seperti hubungan antara angka, bilangan bulat, pecahan, rasio, dan sebagainya. Prinsip-prinsip ini harus dipahami oleh siswa, baik dari segi maknanya maupun penerapannya.
Pentingnya sistem bilangan
Â
Sistem bilangan adalah metode atau cara untuk menuliskan bilangan menggunakan simbol tertentu. Sistem ini memungkinkan kita mengungkapkan nilai-nilai numerik dalam berbagai bentuk dan basis. Sistem numerologi, yang meliputi desimal, biner, heksadesimal, oktal,  BCD,  Grey  Code,  Exess-3,  dan  lainnya,  diklasifikasikan  menurut  dasar  yang digunakan untuk menghitung nilai angka tersebut. Sistem angka adalah seperangkat aturan atau  organisasi  yang  digunakan  untuk  menentukan  nilai  suatu angka (Roza et  al., 2024). Dengan menggunakan sistem bilangan, kita dapat melakukan berbagai operasi matematika dan  komputasi,  serta  menyederhanakan  proses  penghitungan  dan  analisis  data.  Karena sistem bilangan memungkinkan kita memahami dan menangani informasi numerik dengan cara  yang  terorganisasi  dan  efektif,  sistem  bilangan  juga  merupakan  komponen  penting dalam  berbagai  profesi,  termasuk  tetapi  tidak  terbatas  pada  sektor  sains,  teknologi, ekonomi, dan pendidikan. Sementara itu, sistem bilangan desimal sering digunakan dalamkehidupan  sehari-hari  kita  untuk  berbagai  alasan,  termasuk  tetapi  tidak  terbatas  pada pengukuran, transaksi keuangan, dan analisis statistik.
Dalam  matematika,  terdapat  beberapa  jenis  sistem  bilangan  yang  masing-masing memiliki  karakteristik  dan  kegunaan  tersendiri.  Berikut  adalah  beberapa  jenis  bilangan yang umum dikenal (Hermawan & Hasanudin, 2024), yaitu:
- Bilangan asli yang disimbolkan n dengan anggota bilangan N = (1, 2, 3, 4...).
- Bilangan bulat yang disimbolkan Z dengan angka Z.
- Bilangan real yang disimbolkan R.
- Bilangan  rasional  yang  disimbolkan  Q  dengan  anggota  Q  =  (bilangan  yang  bisa dituliskan dalam bentuk p / q.
- Bilangan  riil  yang tidak  dapat  ditulis  sebagai  pecahan  dari  dua  bilangan  bulat  disebut sebagai  bilangan  irasional.  Bilangan-bilangan  ini  dilambangkan  dengan  huruf  I  dan memiliki anggota I=. Dengan kata lain, bilangan irasional tidak dapat dinyatakan dalam bentuk ekspresi matematika p/q.
- Bilangan imajiner yang disimbolkan NA merupakan hasil kali dari bilangan real dengan satuan  imajiner,  yang  dilambangkan  dengan(i).  Satuan  imajiner  (i)  didefinisikan sebagai (-1).
- Bilangan  kompleks  yang  disimbolkan  c  merupakan  semua  bilangan  yang  dapat dinyatakan dalam bentuk (a + bi) dengan a, b bilangan real dan i = -1.
Dengan  memahami  berbagai  jenis  bilangan  ini,  kita  dapat  lebih  mudah mengaplikasikan  konsep  matematika  dalam  berbagai  situasi  dan  menyelesaikan  masalah yang lebih kompleks
KESIMPULAN
Kemampuan  berhitung  dianggap  penting  karena  dapat  membantu  individu mengembangkan kepekaan terhadap penyajian fakta, pola, dan deret numerik, serta melatih berpikir untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Karena berbagai kelebihan ini, kemampuan berhitung dapat membantu siswa mengatasi hambatan yang akan mereka hadapi dalam hidup. Selain itu, kemampuan berhitung sangat penting dalam banyak aspek kehidupan karena memiliki potensi untuk berkontribusi pada pertumbuhan sosial, ekonomi, dan  kesejahteraan  bagi  individu  atau  masyarakat.  Karena  memungkinkan  kita  untuk memahami dan menangani informasi numerik dengan cara yang terorganisasi dan efektif, sistem  bilangan  juga  memainkan  peran  penting  dalam  berbagai  sektor,  termasuk pendidikan, ekonomi, sains, dan teknologi. Sementara itu, sistem bilangan desimal semakin banyakdigunakan  dalam  kehidupan  sehari-hari  karena  berbagai  alasan,  termasuk  tetapi tidak terbatas pada pengukuran, transaksi keuangan, dan analisis statistic.
REFERENSI
Boangmanalu, A. M., Irvan, & Nasution, M. D. (2023). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Numerasi Siswa SMP. MAJU, 10(2), 10--16.