Mohon tunggu...
SABRINA APRILIANTIJULIZAR
SABRINA APRILIANTIJULIZAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KOMUNIKASI IPB

Hiii

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Mengelola Kesehatan Mental dalam Menghadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Yang Mematikan

12 Juli 2021   10:00 Diperbarui: 12 Juli 2021   18:25 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mutasi virus Covid-19 yang muncul setelah diumumkannya vaksinasi dinamai dengan varian Delta, Alpha, dan Beta. Virus tersebut dapat bermutasi terus-menerus, biasanya melalui mulut atau hidung. DNA atau RNA virus kemudian memasuki sel, dimana ia dapat membuat salinan dirinya sendiri yang kemudian menginfeksi dan membajak sel tubuh.  Menurut Tempo.Co, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah menembus angka 2,2 juta jiwa yang mana puncak gelombang kedua pandemi diperkirakan baru terjadi pada akhir bulan Agustus nanti.

Pada masa pandemi, kesehatan mental merupakan hal krusial. Masyarakat dihadapkan dengan perubahan sosial dan ekonomi yang begitu cepat. Selain itu, banyaknya kabar atau berita mengenai hilangnya nyawa orang-orang terdekat turut memunculkan rasa cemas, khawatir, dan takut berlebihan yang tentu saja merupakan sebuah mimpi buruk bagi mereka yang merasakan. Covid-19 tidak lagi berdampak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga kualitas psikologis seseorang.

Tidak adanya gambaran mengenai berakhirnya wabah ini juga membuat banyak golongan masyarakat terutama golongan menengah kebawah menjadi bimbang dalam memikirkan nasib mereka. Terlebih lagi pada mereka yang penghasilannya bergantung dengan orang lain seperti para pedagang kaki lima maupun para pemberi jasa transportasi umum. Hal ini pula yang menjadi stresor bagi mereka. Bahaya gangguan kecemasan dan stress berlebihan menjadi pemicu terhadap penyakit lain. Seperti gangguan susah tidur, merasa resah, bahkan berakibat pada kesehatan lambung dan kekebalan tubuh. Berikut cara mengelola kesehatan mental saat pandemi ;

Membuat rutinitas positif

Rutinitas yang positif akan membentuk nasib yang baik. Nasib yang baik akan memengaruhi baik atau tidaknya masa depan kita. Mengubah rutinitas menjadi lebih positif  bisa sangat sederhana. Dimulai dari meningkatkan fokus pikiran, dan melakukan kegiatan yang bermanfaat. Olahraga ringan di rumah, menonton film yang dapat menaikkan mood, membaca dan belajar hal–hal baru serta menekuni hobi yang dapat membantu memperdalam pengembangan potensi dalam diri yang selama ini kurang diekspresikan.

Ubah pola tidur dan pola makan yang baik

Menurut Aladokter.Com, pola tidur yang baik pada remaja usia 14–17 tahun adalah  8–10 jam per hari. Dewasa muda usia 18–25 tahun 7–9 jam per hari. Dewasa usia 26–64 tahun 7–9 jam per hari. Dan lansia usia dia atas 65 tahun adalah 7–8 jam per hari. Sedangkan pola makan yang baik seperti kebiasaan sarapan, konsumsi makanan yang bergizi dan atur porsi makan sesuai kebutuhan.

Hindari informasi hoaks

Menurut Kominfo, hingga Juni terdapat 850 hoaks terkait pandemi. Hoaks dapat memperburuk situasi pandemi. Masyarakat akan mudah terpengaruh dan menyebabkan kepanikan bahkan hingga berakibat fatal. Sebagian masyarakat justru menilai Covid-19 hanya virus biasa sehingga mereka mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

Silaturahmi lewat social media dengan kerabat terdekat

Penyebaran virus Covid-19 membuat mereka harus terpisah dengan teman bahkan keluarga. Menurut Peggy Budai seorang praktisi kesehatan dari University of Colorado,  "Sekarang video call lebih penting dari sebelumnya, untuk memastikan perintah menjaga jarak dan perlindungan di tempat untuk pencegahan infeksi tidak memperburuk isolasi sosial untuk orang dewasa yang lebih tua di keluarga kami dan di komunitas kami" katanya. Hubungan timbal balik tidak melulu soal materi. Interaksi, komunikasi dan respon yang baik akan membawa manfaat untuk lebih maju dan bersinergi dalam berbagi hal-hal positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun