Frotteurisme, kelainan seksual yang pengidapnya kerap menjadi pelaku pelecehan seksual di transportasi umum.
Apa itu Froteurisme?
Froteurisme adalah suatu kelainan seksual atau parafilia dimana para pengidapnya suka menyentuh bagian-bagian tubuh orang lain tanpa persetujuan atau menggesekkan bagian tubuh, terutama kelamin, pada orang lain dan biasanya dari belakang dan umumnya dilakukan di tempat ramai. Kelainan seksual ini umumnya dialami oleh laki-laki dan korbannya perempuan.Â
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30% pria mungkin pernah melakukan tindakan frotteuristik pada suatu waktu. Di antara pria dewasa yang dirawat karena gangguan parafilik, sekitar 10-14% di antaranya menderita frotteurisme.
Gejala
- Keinginan, fantasi, dan rangsangan seksual intens yang disalurkan pada tindakan menyentuh bagian-bagian tubuh orang lain tanpa persetujuan atau menggesekkan bagian tubuh, terutama kelamin, pada orang lain dan biasanya dari belakang.
- Tindakan ini umumnya berulang dan terjadi di tempat umum dan keramaian, seperti di transportasi publik, lift, atau jalanan yang padat.
- Ketika melakukan tindakan pelecehan seksual tersebut, pelaku umumnya berimajinasi memiliki hubungan personal atau kasih sayang dengan korban, lalu setelah itu kabur.
- Froteurisme didiagnosa sebagai gangguan mental jika perilaku tersebut terus dilakukan saampai lebih dari 6 bulan, atau jika fantasi dan keinginan pelaku menyebabkan gangguan aktivitas hariannya dan juga merugikan orang lain.
Penyebab Â
- Seseorang yang secara tidak sengaja bergesekan dengan seseorang di tengah keramaian dan menjadi terangsang secara seksual mungkin ingin mengulangi pengalaman itu.Â
- Trauma masa kanak-kanak, seperti pelecehan seksual atau gangguan kecemasan, dapat membuat seseorang tidak memiliki perkembangan psikoseksual yang normal.Â
- Anatomi otak yang tidak normal yang mempengaruhi kesehatan emosional dan kontrol impuls mereka.
Cari Pertolongan Profesional
Frotteurisme adalah gangguan seksual dan harus diperlakukan sebagai kondisi medis. Tetapi bertindak berdasarkan perasaan tersebut dapat membahayakan orang lain dan diri pengidap.
Periksakan diri dan beri tahu penyedia layanan kesehatan atau cari profesional kesehatan mental. Mengakui perasaan yang dialami dan mencari bantuan adalah langkah pertama untuk mengobati kondisi ini. Â
Diagnosa
Terapis menggunakan beberapa jenis kuesioner untuk membuat diagnosis. Sesi pertama biasanya dimulai dengan tinjauan riwayat medis dan psikologis. Jika telah didiagnosis dengan kondisi mental, penting untuk membagikan informasi itu dengan terapis. Terapis akan menanyakan tentang riwayat seksual, termasuk perilaku yang tidak biasa. Terapis juga akan bertanya tentang pikiran, perasaan, dan perilaku tersebut.
Pengobatan
- Terapi perilaku kognitif dan pelatihan relaksasi yang dapat membantu mengendalikan dorongan seksual dan mengarahkan pikiran ke jalur yang lebih baik dari sikap dan impuls seksual.
- Antiandrogen untuk menurunkan kadar hormon pria.
- Obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) seperti fluoxetine untuk meningkatkan serotonin di otak. Rendahnya kadar serotonin di otak bisa memicu gairah seks. SSRI membantu mengurangi pikiran obsesif dan perilaku kompulsif serta meningkatkan dorongan seks.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Kekerasan Seksual Tersebut?
- Pahami bahwa kekerasan seksual bukanlah kesalahan korban.
- Pastikan keselamatan dan keamanan. Segera menjauh dari lokasi penyerangan seksual dan mintalah bantuan.
- Simpan bukti. Setelah Anda merasa aman, segera simpan semua bukti kekerasan seksual juga saksi yang melihat kekerasan seksual.
- Mencari bantuan dari lembaga yang memberikan bantuan terkait pelecehan seksual untuk dilaporkan dan ditindaklanjuti.
- Ceritakan kepada profesional seperti konselor dan lakukan pemeriksaan kesehatan fisik serta mental.
Referensi:
Healthline. (2017, October 26). Frotteurism: Symptoms, Seeking Help, Diagnosis, and More. Healthline. Retrieved from healthline.com/health/frotteurism#treatment
Kemdikbud. (2022). Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Kekerasan Seksual? kemdikbud.go.id. Retrieved from https://ditsmp.kemdikbud.go.id/apa-yang-harus-dilakukan-jika-mengalami-kekerasan-seksual/
Wulandari, A. (2020, November 30). Froteurisme: Penyebab, Gejala dan Pengobatan – IDN Medis. IDN Medis. Retrieved from idnmedis.com/froteurisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H