Terapis menggunakan beberapa jenis kuesioner untuk membuat diagnosis. Sesi pertama biasanya dimulai dengan tinjauan riwayat medis dan psikologis. Jika telah didiagnosis dengan kondisi mental, penting untuk membagikan informasi itu dengan terapis. Terapis akan menanyakan tentang riwayat seksual, termasuk perilaku yang tidak biasa. Terapis juga akan bertanya tentang pikiran, perasaan, dan perilaku tersebut.
Pengobatan
- Terapi perilaku kognitif dan pelatihan relaksasi yang dapat membantu mengendalikan dorongan seksual dan mengarahkan pikiran ke jalur yang lebih baik dari sikap dan impuls seksual.
- Antiandrogen untuk menurunkan kadar hormon pria.
- Obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) seperti fluoxetine untuk meningkatkan serotonin di otak. Rendahnya kadar serotonin di otak bisa memicu gairah seks. SSRI membantu mengurangi pikiran obsesif dan perilaku kompulsif serta meningkatkan dorongan seks.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Kekerasan Seksual Tersebut?
- Pahami bahwa kekerasan seksual bukanlah kesalahan korban.
- Pastikan keselamatan dan keamanan. Segera menjauh dari lokasi penyerangan seksual dan mintalah bantuan.
- Simpan bukti. Setelah Anda merasa aman, segera simpan semua bukti kekerasan seksual juga saksi yang melihat kekerasan seksual.
- Mencari bantuan dari lembaga yang memberikan bantuan terkait pelecehan seksual untuk dilaporkan dan ditindaklanjuti.
- Ceritakan kepada profesional seperti konselor dan lakukan pemeriksaan kesehatan fisik serta mental.
Referensi:
Healthline. (2017, October 26). Frotteurism: Symptoms, Seeking Help, Diagnosis, and More. Healthline. Retrieved from healthline.com/health/frotteurism#treatment
Kemdikbud. (2022). Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Kekerasan Seksual? kemdikbud.go.id. Retrieved from https://ditsmp.kemdikbud.go.id/apa-yang-harus-dilakukan-jika-mengalami-kekerasan-seksual/
Wulandari, A. (2020, November 30). Froteurisme: Penyebab, Gejala dan Pengobatan – IDN Medis. IDN Medis. Retrieved from idnmedis.com/froteurisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H