Limbah ikan laut merupakan salah satu sumber daya yang melimpah namun sering kali kurang dimanfaatkan secara optimal. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengolah limbah ikan laut menjadi pelet ikan berkualitas tinggi, guna mendukung keberlanjutan lingkungan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Kegiatan ini melibatkan kerja sama antara tim dosen, pelaku UMKM, dan lembaga standarisasi. Proses ini dimulai dari diskusi awal hingga pengujian kualitas produk, dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis solusi praktis.
Pendahuluan
    Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Namun, limbah ikan laut sering kali menjadi masalah lingkungan akibat kurangnya pengelolaan yang baik. Pengolahan limbah ikan menjadi pelet ikan dapat menjadi solusi inovatif, tidak hanya untuk mengurangi limbah tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Dalam program pengabdian masyarakat ini, kami TIM PENGMAS MR UISI bekerja sama dengan UMKM lokal untuk mengembangkan proses pengolahan limbah ikan menjadi pelet yang memenuhi standar kualitas industri.
Metode Kegiatan
1. Diskusi dan Perencanaan Bersama Tim Dosen
Kegiatan diawali dengan diskusi intensif antar anggota tim dosen untuk merumuskan tujuan, alur kerja, dan metode pelaksanaan. Fokus utama diskusi adalah memetakan sumber daya, mitra potensial, dan standar yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
2. Kunjungan ke Desa Lumpur dan Kerja Sama dengan UMKM Lokal
Desa Lumpur, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi ikan laut, dipilih sebagai lokasi mitra pengabdian masyarakat. Kami menjalin kerja sama dengan Ibu Amin, pemilik UMKM pengolahan ikan, sebagai pemasok limbah ikan laut. Limbah yang didapatkan meliputi kepala, tulang, dan bagian-bagian lain yang tidak dimanfaatkan untuk konsumsi.
3. Proses Produksi Pelet Ikan
Proses produksi dilakukan sebanyak tiga kali untuk memastikan konsistensi hasil. Tahapan proses meliputi:
- Pembersihan dan Pengeringan: Limbah ikan dibersihkan dan dikeringkan untuk mengurangi kadar air.
- Penggilingan: Limbah yang telah kering digiling menjadi tepung kasar menggunakan mesin penghancur.
- Pencampuran: Tepung limbah dicampur dengan bahan tambahan seperti dedak padi, tepung, dan vitamin sebagai nutrisi.
- Pencetakan dan Pengeringan Akhir: Campuran dicetak menjadi pelet, kemudian dikeringkan menggunakan oven hingga mencapai kadar air yang sesuai.
- Pengujian Sampel di Badan Standarisasi
Sampel pelet ikan yang dihasilkan dikirimkan ke Badan Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri di Surabaya untuk pengujian kualitas. Parameter yang diuji meliputi kadar protein, lemak, dan kerapatan pelet. Hasil pengujian akan menjadi dasar untuk penyempurnaan produk di masa mendatang. ÂHasil dan Pembahasan
   Kegiatan ini menghasilkan tiga batch pelet ikan dengan karakteristik yang cukup konsisten. Pelet saait ini sedang dalam tahap pengujian untuk memenuhi standar pakan ikan. Kolaborasi dengan UMKM lokal menunjukkan potensi besar dalam pengelolaan limbah berbasis komunitas. Namun, tantangan utama terletak pada proses pengeringan yang membutuhkan waktu relatif lama, sehingga memengaruhi efisiensi produksi. Masukan dari Badan Standarisasi terkait kekompakan pelet menjadi panduan untuk perbaikan di tahap berikutnya.
Kesimpulan
   Pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa limbah ikan laut dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis solusi teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil membangun kemitraan antara akademisi, UMKM, dan institusi standarisasi, sehingga menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.Rekomendasi
Untuk pengembangan ke depan, disarankan peningkatan efisiensi proses produksi melalui penggunaan teknologi pengeringan yang lebih cepat. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan lanjutan untuk UMKM agar dapat mengelola limbah secara mandiri dan konsisten.Ucapan Terima Kasih
   Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anindita Adikaputri Vinaya, S.T., M.T. Ibu Niswatun Faria, S.T., M.Sc. Ibu Kuntum Khoiro Ummatin, S.T., M.T. Ibu Elita Fidiya Nugrahani, S.T., M.Eng., M.T. selaku dosen Manajemen Rekayasa Universitas Internasional Semen Indonesia yang telah membimbing kami dalam kegiatan ini. Kepada Ibu Amin selaku mitra UMKM, Badan Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya, serta seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini.Our Gorgeous Team:
1. Sabrina Naswa Anastasya
2. Eni Trisnia
3. Faliqul Isbakh
4. Alfin Amanda Kurniawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H