6. Kesadaran Kelas dan Perjuangan Kelas
Kesadaran kelas (class consciousness) ialah ketika masyarakat merasa bahwa mereka senasib dan sepenanggungan karena semakin miskin dan tertindas sehingga mereka merasa harus melakukan revolusi sosial berupa perjuangan kelas. Perjuangan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh kaum proletar untuk membela hak mereka agar tidak semakin tertindas oleh kaum borjuis. Perjuangan kelas ini gagal dilaksanakan karena kaum borjuis menggunakan agama untuk memunculkan kesadaran palsu (false consciousness) pada kaum proletar, yaitu kaum proletar harus menjalani segala penindasan (eksploitasi) yang dilakukan oleh kaum borjuis dengan bersabar, menerima takdir, dan ikhlas.
7. Analisa Dialektik Mengenai Perubahan Sosial
Perubahan sosial menurut Marx ialah ketika masyarakat menerapkan komunisme sosialisme dengan merebut sumber-sumber dan faktor-faktor produksi sehingga mengakhiri era kapitalisme dan menuju era hidup bersama dalam komunis kemakmuran bersama (tanpa kelas).
1. Fakta Sosial
Fakta sosial mengandung tata cara bertindak, berpikir, dan merasakan yang terjadi di luar individu berdasarkan dengan kekuatan koersif (memaksa). Pemahaman mudah dari fakta sosial, dengan melihat relasi stuktur sosial dengan individu dan relasi institusi sosial dengan individu. Durkheim membagi fakta sosial menjadi 2, yaitu:
- Fakta sosial material merupakan sesuatu hal yang dapat dipahami, dicermati, dan diobservasi dan bersumber dari dunia nyata, bersifat memaksa yang mengatur hidup individu. Seperti masyarakat dan komponen stuktur masyarakat.
- Fakta sosial non-material fenomena yang bersifat intersubyektif dan hanya dapat muncul dari dalam kesadaran manusia. Seperti norma-norma dan moralitas.
Solidaritas sosial adalah keadaan relasi antara individu dan atau kelompok yang didasari oleh perasaan moral dan kepercayaan atas kepercayaan bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
- Solidaritas mekanik cenderung dikembangkan oleh masyarakat sederhana yang berciri: 1) pembagian kerja rendah, 2) kesadaran kolektif kuat, 3) hukum represif dominan, 4) individualisme rendah, 5) relatif saling ketergantungan rendah, dan 6) bersifat primitif atau pedesaan.
- Sedangkan solidaritas organik dikembangkan oleh masyarakat modern yang berciri: 1) pembagian kerja tinggi, 2) kesadaran kolektif rendah, 3) hukum restitutif dominan, 4) individualise tinggi, 5) saling ketergantungan tinggi, dan 7) bersifat industrial-perkotaan.
Solidaritas sosial bertujuan untuk menciptakan keteraturan sosial sehingga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan integratif dalam perkembangan pembagian kerja yang membutuhkan konsensus intelektual dan moral.
3. Bunuh Diri