Mohon tunggu...
Sabrina
Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahapan Audit dalam Menyusun Laporan Keuangan Klien

3 Januari 2023   18:41 Diperbarui: 3 Januari 2023   18:44 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sabrina Belqis Salsabila

Sri Dewi Wahyundaru

(Akuntansi Fakultas Ekonomi Unissula)

Setiap perusahaan seharusnya perlu memeriksa laporan keuangannya secara rutin dan berkala, maka dari itu perlu dilakukannya auditing pada laporan keuangan.

Tujuan Melakukan Audit

Tujuan dari dilakukannya audit atas laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi keakuratan atau validitas laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan, juga untuk mengetahui kondisi bisnis selama melakukan masa audit.

Siklus auditing ini dilakukan bertujuan memberikan informasi tentang kecukupan dalam menyajikan laporan keuangan yang sesuai atau tidaknya dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia sesuai dengan PSAK.

Sebelum kita masuk ke detail menegnai apasaja langkah-langkah pada proses auditing, mari kita bahas secara singkat apa itu auditing.

Pengertian Audit Laporan Keuangan Menurut Ahli

laporan keuangan.Menurut Mulyadi (2014:9) Audit adalah suatu proses sistematis untuk mengumpulkan dan menilai secara objektif bukti-bukti pendukung pernyataan tentang kegiatan dan peristiwa keuangan dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditentukan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna yang berkepentingan.

Menurut Komite Asosiasi Akuntansi Amerika tentang Konsep Dasar Audit (Akuntansi:Teori dan Praktek, Edisi 9, 2001:1-2), yang dimaksud dengan siklus auditing yaitu sebuah proses sistematis yang secara objektif mengumpulkan dan mengevaluasi kebenaran dari bukti-bukti untuk menghasilkan pernyataan mengenai aktivitas dan peristiwa keuangan.

Dengan bertujuan untuk menentukan apakah pernyataan yang dihasilkan dapat cocok dengan kriteria yang telah ditentukan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada klien yang bersangkutan.

Sedangkan menurut PSAK, konsep audit adalah suatu proses yang sistematis dengan tujuan menilai bukti yang dikumpulkan dari pernyataan atau tuduhan tentang berbagai aktivitas dan peristiwa keuangan serta melihat apakah hubungan diantara pernyataan atau tuduhan yang didapat dengan kenyataannya lalu menyampaikan hasilnya terpengaruh.

Dari beberapa pengertian para ahli dan PSAK, dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan, harus di audit atau diperiksa apakah telah sesuai dengan ketentuan audit atau malah harus dilakukan pembenaham akibat adanya perbedaan atau kesalahan dalam melakukan pembuatan laporan keuanagan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, laporan keuangan yang tidak direview atau diaudit kurang dapat diandalkan atau dipastikan kewajarannya apabila belum dilakukannya pengauditan pada laporan keuangan sebuah organisasi atau perusahaan.

Pengertian Audit Secara Umum

Auditing adalah kegiatan memverifikasi semua data yang benar dalam semua laporan yang diterbitkan. Ini untuk memvalidasi data yang dapat membantu memastikan akurasi.

Proses audit itu sendiri harus memeriksa data atau informasi dalam laporan tertulis untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam sebuah sistem, proses dan produk dari suatu perusahaan.

Audit menurut pengertian umum adalah evaluasi laporan keuangan, biasanya dari komponen individu hingga ke tingkat perusahaan. Proses audit juga menghasilkan data yang dapat digunakan organisasi sebagai dasar pengambilan keputusan dan evaluasi. Agar keputusan yang diambil pada masa berikutnya tidak menyebabkan masalah yang fatal bagi perusahaan.

Jenis Jenis Opini Audit Atas Laporan Keuangan

  • Unqualified Opinion (Wajar Tanpa Pengecualian), berarti hasil dari laporan keuangan perusahaan telah sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku.
  • Qualified Opinion (Wajar Dengan Pengecualian), artinya laporan keuangan dapat dianggap wajar, namun masih terdapat beberapa kesalahan atau pengecualian untuk menghindari keputusan yang salah.
  • Adversed (Tidak Wajar), berarti laporan keuangan belum disusun sesuai dengan standar akuntansi atau laporan keuangan mengandung kesalahan material.
  • Disclaimer (Tidak Memberikan Pendapat), berarti bahwa laporan keuangan mengandung salah saji material dan manajemen telah membatasi ruang lingkup audit sehingga auditor tidak dapat menemukan bukti yang memuaskan.

Manfaat Dilakukannya Pemeriksaan Pada Laporan Keuangan

Adapula manfaat dari dilakukannya pengauditan pada sebuah laporan hasil keuangan bagi klien, yaitu:

  • Menjaga Kepatuhan

Saat meninjau informasi keuangan, auditor harus memverifikasi bahwa perusahaan mematuhi semua persyaratan undang-undang yang berlaku. Jika suatu organisasi ditemukan melanggar hukum dan tidak mematuhi, auditor dapat menyampaikan informasi ini kepada perusahaan atau pemangku kepentingan.

  • Ketepatan Penetapan Laba

Audit keuangan membantu perusahaan menentukan profitabilitasnya dengan lebih akurat melalui tinjauan auditor secara menyeluruh. Oleh karenanya, melakukan proses auditing dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dimasa mendatang untuk meningkatkan kinerja bisnis pada perusahaan yang sedang dijalankan.

  •  Laporan yang lebih akurat

Dengan menelaah laporan keuangan, auditor menentukan risiko salah saji dalam laporan keuangan sebelum menyampaikan hasil laporan kepada pemangku kepentingan. Hal ini membuat kewajaran data keuangan yang dilaporkan lebih berdasar dan akurat dan dapat diandalkan.

  • Mendeteksi Terjadinya Sebuah Kecurangan

Jika kecurangan atau potensi kecurangan terjadi dalam organisasi, maka dapat dengan cepat dideteksi dengan adanya bantuan proses auditing. Karena auditor dapat menyampaikan informasi dari keuangan perusahaan berdasarkan kebenaran atas fakta yang diterima.

  • Membantu penganggaran dan perencanaan

Adanya proses audit dapat membantu memastikan keakuratan atas laporan keuangan dari perusahaan dengan mereview dan menganalisis semua transaksi. Ini memungkinkan Anda untuk menghitung arus masuk dan keluar uang secara detail. Hal ini tentu saja memudahkan pemangku kepentingan untuk merencanakan, menganggarkan, dan membuat keputusan pada perusahaan mengenai keuangan yang lebih baik di masa depan.

  • Menyederhanakan Proses Pinjaman

Lebih mudah bagi lembaga keuangan seperti bank untuk meminjamkan uang setelah meninjau laporan keuangan. Ya, ini karena laporan keuangan yang diaudit lebih andal dan cenderung tidak akurat.

  • Merangsang perkembangan usaha

Auditor merupakan pihak independen, sehingga semua kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan tidak bias kepentingan pribadi. Ini berarti auditor memenuhi syarat untuk melakukan audit dan memberikan informasi keuangan untuk meningkatkan rencana bisnis, prosedur akuntansi, dan pengelolaan keuangan bisnis.

Seperti yang telah dijabarkan menegenai pengertian, tujuan, jenis, dan manfaat auditing pada laporan keuangan, ada beberapa aspek audit yang harus diketahui agar dapat dengan baik memahami audit tahapan dalam pengauditan.

Maka Tahapan Dalam Melakukan Audit Yaitu :

  • Penerimaan Perikatan Audit

Kesepakatan kini telah dicapai antara kedua belah pihak, manajer dan perusahaan yang diwakili oleh dewan.

Langkah pertama dalam mengevaluasi laporan keuangan adalah menentukan apakah laporan tersebut dapat diterima atau tidak. Dalam hal ini, pemeriksa tidak terburu-buru untuk memutuskan menerima atau menolak. Dikarenakan pemeriksa harus mempertimbangkan banyak hal sebelum pengambilan keputusan agar tidak salah dalam melakukan pekerjaanya.

  • Merencanakan proses audit

Pada tahap ini, auditor harus terlebih dahulu memahami bisnis dan bisnis pelanggan, melakukan prosedur audit, mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi masalah audit dan masalah yang perlu ditemukan sekarang, memahami sistem manajemen internal dan mengidentifikasi masalah manajemen. , membuat rencana pengelolaan dan rencana evaluasi.

Implementasi Kerangka Pelaporan Keuangan dinilai berhasil.

  •  Melaksanakan Tes Auditing

Setelah melakukan tahap perencanaan proses, langkah berikutnya yaitu melakukan analisis. Pada tahap ini, auditor melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian, dan pengujian nilai.

Tes ini dirancang untuk membandingkan data pelanggan dengan data dan informasi lainnya. Analisis ini penting karena menentukan apakah dapat dimasukkan dalam laporan keuangan.

  • Laporan Audit

Bagian terakhir adalah kesimpulan akhir dari proses hukum. Jenis laporan ini adalah bentuk atau sarana untuk berkomunikasi antara auditor dan pihak lain atau klien yang bersangkutan.

Laporan dari hasil auditing ini tidak boleh ditulis asal-asalan atau tanpa dasar yang akurat, karena berkaitan dengan keuangan perusahaan atau bisnis yang sedang Anda bangun.

Laporan audit mencakup metode atau jasa yang diberikan, subjek audit, sifat audit, tujuan audit, temuan dan rekomendasi audit, kekurangan dan informasi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun