Suara yang berlalu lalang disekitarku menyambutmu perlahan
Dikit demi sedikit kusentuh bibirku di sisi gelas kopi membuatku terpaku
Aku berandai jika kau ada di depanku dan kita berbicara
Seolah dua sejoli yang sedang bertukar kata dan bermakna
Bincang hangat dari berbagai logika yang beraksara
Lalu, kembali kepada diriku sendiri pada keramaian yang buatku terpana
Angin berlalu lalang mengelilingi tubuhkuÂ
Dan kopi yang mulai menyurut pada gelas itu
Aku mencuri pandangan ke arah lampu-lampu
Menghentikan khayalanku tentang kamu dengan hati yang menggerutu
Kusematkan perasaanku di tetesan terakhir kopiku yang pahit
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!