" Iya Bu Dera akan membuktikannya kepada Ibu bahwa menjadi seorang musisi tidak membuat hidup kita terjamin" ujarku.
Sebenarnya aku yakin bahwa meskipun Ibu tidak setuju tapi Ibu tetaplah seorang Ibu yang mengkhawatirkan anaknya dan aku tahu bahwa Ibu melarangku menjadi seorang musisi karena Ibu mengkhawatirkan masa depan anakanya tapi menjadi seorang musisi adalah cita-citaku sejak kecil.
Aku pergi ke kota lain menggunakan kereta. Perjalanan ini memakan waktu selama 10 jam. Selama di perjalanan aku memikirkan bagaimana cara ku bisa mencapi cita-citaku ini.
Sesampainya di kota tersebut aku langsung mencari kos-kos an untuk menjadi tempat tinggalku. Setelah menemukan kos-kos an tersebut aku langusung membersihkan diri dan beristirahat.
Keesokan paginya aku menemukan sebuah lowongan pekerjaan paruh waktu di sebuah studio musik dan aku pun langsung melamar pekerjaan disitu dan ternyata aku diterima. Penghasilan dari pekerjaan tersebut ternyata tidak menghasilkan uang yang banyak. Bahkan aku harus memilih makanan yang murah agar aku bisa pulang naik bus karena jarak dari studio tempatku bekerja dengan kos an ku lumayan jauh.
Akhirnya aku mengikuti sebuah audisi di sebuah agensi musik. Ketika aku mengikuti audisi aku berkenalan dengan salah satu peserta lain.
"Hai.." sapaku.
"Hai juga" jawabnya.
"Namamu siapa?" tanyaku.
"Namaku Devi , namamu siapa?" tanyanya balik.
"Namaku Dera senang berkenalan denganmu" ujarku.