Mohon tunggu...
Sabiq Mahfudhoh
Sabiq Mahfudhoh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik Universitas Negeri Yogyakarta.

Sabiq Mahfudhoh, Lahir di Banyumas, 29 Desember 2004.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Disrupsi, Analisis Penyebab Kebangkrutan Toys'R'Us dari Sudut Pandang SDM dan Sosiologi

13 Oktober 2024   23:29 Diperbarui: 14 Oktober 2024   03:17 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari perspektif SDM, profesionalisme terlihat dari kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan bisnis. Namun, para pengambil keputusan di Toys"R"Us gagal mendeteksi dan merespons dengan cepat kebutuhan untuk bertransformasi menjadi bisnis yang berbasis teknologi. 

Ketergantungan mereka pada sistem bisnis tradisional, tanpa memperkuat e-commerce atau memperluas kehadiran digital, menunjukkan kelemahan dalam strategi SDM dan kurangnya inovasi yang diperlukan untuk bersaing di pasar modern.

Analisis dari Perspektif Sosiologis :

Dari sudut pandang sosiologis, kebangkrutan Toys"R"Us mencerminkan perubahan dalam perilaku konsumen. Konsumen masa kini, khususnya keluarga muda, cenderung lebih memilih kenyamanan belanja online ketimbang berbelanja di toko fisik. 

Selain itu, munculnya pemain kecil dalam industri mainan, seperti toko mainan online, menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih opsi yang lebih praktis dan ekonomis. 

Dalam hal ini, toko-toko kecil yang lincah mampu beradaptasi dengan teknologi dan menawarkan harga yang lebih kompetitif menjadi ancaman bagi raksasa seperti Toys"R"Us.

Secara sosial, kegagalan Toys"R"Us juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap dinamika masyarakat yang semakin terhubung melalui teknologi digital. Perusahaan besar yang sebelumnya menguasai pasar perlu memahami dan menyesuaikan diri dengan harapan konsumen yang berubah, termasuk preferensi terhadap pengalaman belanja yang lebih efisien dan berbasis teknologi. 

Dapat disimpulkan, kemunduran Toys"R"Us merupakan hasil dari kombinasi kurangnya adaptasi teknologi di tingkat SDM dan perubahan perilaku konsumen secara sosiologis. Perusahaan ini gagal untuk tetap relevan di lingkungan bisnis yang dikuasai oleh inovasi digital dan para disruptor kecil


Daftar Pustaka:

Candraningrum, D. A. (2017). Gangguan komunikasi publik dan penurunan brand engagement di perusahaan Toys" R" Us. Jurnal Komunikasi Global, 6(2), 164-174.

Universitas Medan Area. (2020). Komunikasi yang Efektif. Diakses dari ilmukomunikasi.uma.ac.id

Wharton School. (2018). The Demise of Toys R Us. Knowledge at Wharton Prasetya, D., Indrajaya, A. N., Purnomo, D., Arifin, Z., Utomo, E. J., Rustam, R., & Nazif, H. " DISRUPTIVE INNOVATION":

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun