Obyek wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur laksana putri molek nan bestari. Ia menjadi incaran banyak mata para pencinta wisata alam yang original.Â
Saking cintanya pada kemolekan wisata Labuan Bajo, mereka betah berlama-lama menikmatinya. Menikmati indahnya matahari terbenam, Wisata binatang langka di Pulau Komodo dan Rinca, Pantai warna warni, Indahnya Pulau Kelor, Batu Cermin  dan segudang kemolekan yang bisa dinikmati ketika berada di Labuan Bajo.Â
Tempat wisata ini sudah lama sekali dikenal oleh wisatawan mancanegara, jauh sebelum dinyatakan sebagai tempat wisata super premium. Baru pada tahun 2019, Presiden Jokowidodo menyatakan Labuan Bajo sebagai salah satu wisata super premium di Indonesia.
Menjadikan Labuan Bajo sebagai obyek wisata super premium tentu saja menutut kerja keras dari banyak pihak. Bagaimana caranya agar package wisata super premium juga memiliki sarana-sarana pendukung yang premium atau standar internasional. Tentu saja ini pekerjaan besar. Untuk mewujudkan niat tersebut berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementrian dan Pekerjaan Umum bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat.
Pekerjaan-pekerjaan yang sudah terlihat sampai sekarang adalah landasan pacu Bandara Komodo lebih panjang dan lebar, sehingga pesawat air bus bisa mendarat dengan aman. Juga merenovasi Bandara Komodo berkelas  Internasional.Â
Selain itu, Pelabuhan direnovasi, infrastruktur jalan, penyedian air bersih, dan akomodasi. Semuanya dikerjakan bersamaan. Hingga saat ini sudah mulai terlihat, Labuan Bajo semakin cantik walaupun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh pemerintah pusat dan  daerah.Â
Melihat perkembang terkini di Labuan Bajo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan bahwa Labuan Bajo memang semakin seksi. Hal itu diungkapkan dalam pembahasan terkait percepatan pembangunan Lima Destinasi Super Prioritas (5DSP) yang menjadi prioritas kerjanya saat ini. (Kompas.com 27 Des. 2020)Â
Kemolekan Labuan Bajo tidak berarti tanpa masalah. Ada dua isu penting yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah setempat adalah masalah air bersih dan sampah. Meskipun Labuan Bajo menjadi tempat pariwisata yang seksi super premium tetapi kalau tidak memiliki konsep penanganan sampah yang baik, maka akan sia-sia, demikian Sandiaga menambahkan.Â
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus menyatakan bahwa pemerintah daerah setempat sudah menyiapkan lahan untuk pengolahan sampah.
Permasalahan sampah di Labuan bajo adalah sebuah isu yang serius. Hasil survey para pegiat lingkungan terhadap para turis asing pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa Labuan Bajo termasuk dalam kategori destinasi wisata yang kotor. Tentu saja ini menjadi keprihatinan kita bersama. Bagaimana bisa di sebuah daerah wisata dengan predikat super premium masih bergelut dengan persoalan sampah.Â
Permasalahan sampah memang terjadi di mana-mana di Indonesia. Ini adalah pekerjaan rumah bersama. Mencari tempat untuk pengolahan sampah adalah langkah yang tepat. Syukur-syukur kalau dari tempat pengolahan sampah bisa menghasilkan energi sebagaimana yang disarankan oleh Pak Menteri.Â
Partisipasi masyarakat juga sangat perlu dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Dan langkah yang mungkin baik untuk ditawarkan kepada pemerintah daerah adalah membuat semacam peraturan daerah atau Perda tata kelola sampah. Termasuk di dalamnya nanti denda bagi yang membuang sampah sembarangan.Â
Ini penting, karena pada akhirnya kembali kepada masyarakat NTT khususnya Manggarai Barat. Mari kita dukung niat baik pemerintah yang menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata Super Premium dengan  membuang sampah pada  tempat-tempat yang sudah disediakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H