What
      Menurut Rangawarsita, penyair besar Jawa  abad ke-19, kepemimpinan lebih dari sekedar kekuasaan atau kemampuan memimpin orang lain. Ia percaya bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab yang melibatkan harmonisasi pemimpin dengan alam, masyarakat dan Tuhan. Dalam bukunya khususnya Serat Paramayoga, Rangawarsita menjelaskan bahwa  pemimpin harus menjalani hidupnya sesuai prinsip Memayu Hayunin Bawana yaitu mempercantik dan melindungi dunia melalui tindakan yang bermanfaat dan bermakna.
      Rangawarsita menyoroti lima prinsip utama kepemimpinan yang bermakna. Yang pertama adalah hanglipi, yang berarti memberikan kehidupan kepada masyarakat dan lingkungan serta mendorong para pemimpin untuk memberikan dampak positif. Yang kedua adalah Hanglungkepi, atau rela berkorban demi kebaikan bersama, yang menunjukkan dedikasi seorang pemimpin yang mendahulukan kepentingan masyarakat di atas kepentingannya sendiri. Ketiga, Hanruwat, kemampuan memberikan solusi terhadap permasalahan, mewakili seorang pemimpin sebagai pemecah masalah yang handal. Prinsip keempat adalah Hanlungkari yaitu menghormati seluruh pemangku kepentingan, mengedepankan sikap saling menghargai dan mempererat kerja sama. Terakhir, Hangrunkati berarti merayakan setiap individu dan kontribusinya, serta mengajarkan pentingnya menghargai dan mengakui peran setiap individu dalam mencapai tujuan bersama.
Berikut  beberapa nilai penting yang dianutnya dalam mempertimbangkan kepemimpinan:
- Kebijaksanaan (waskita)
Rangawarsita sangat menghormati kearifan tradisional. Menurutnya, Â pemimpin harus bijak dalam mengambil keputusan dan harus mampu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan yang dilakukan.
- Kejujuran (Fairness)
Kejujuran merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi oleh Rangawarshita. Ia percaya bahwa  pemimpin harus jujur dan adil dalam segala tindakan dan keputusannya.
- Kerendahan Hati (Andup Assol)
Pak Rangawarsita juga menekankan pentingnya kerendahan hati dalam kepemimpinan. Ia berpendapat bahwa seorang pemimpin harus selalu rendah hati, tidak sombong dan selalu mau belajar dari orang lain.
      Menurut Rangawarshita, etika dan moralitas merupakan landasan terpenting bagi kepemimpinan yang benar dan berkelanjutan. Pemimpin harus mempunyai integritas yang tinggi, berbuat benar, dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Menurut Rangawarshita, etika dan moralitas dalam kepemimpinan  dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Menghindari Keserakahan
Keserakahan adalah sifat yang harus dihindari oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang serakah cenderung menjadi egois dan melupakan tanggung jawabnya terhadap orang lain. Menurut Rangawarshita, seorang pemimpin harus hidup sederhana dan tidak tergiur dengan hal-hal materi.
- Mendahulukan kepentingan rakyat
Kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Para pemimpin harus mendengarkan keluhan dan kebutuhan rakyatnya dan berupaya mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi semua orang.
- Menjaga Kejujuran dan Integritas
Etika dan Moral mengharuskan pemimpin untuk selalu jujur dan menjaga integritas. Keputusan  harus berdasarkan prinsip kebenaran dan keadilan, bukan kepentingan individu atau kelompok tertentu.
- Menghormati dan Mengayomi
Pemimpin harus memiliki sikap menghormati semua individu tanpa memandang latar belakang mereka. Mereka juga harus bersikap mengayomi, memberikan rasa aman, dan membimbing masyarakat ke arah yang lebih baik.
      Menurutnya,  pemimpin harus  mengambil keputusan secara bijak, memahami kondisi masyarakat saat ini, dan mengantisipasi tantangan di masa depan. Rangawarshita menggambarkan masa-masa kegilaan atau masa-masa penuh  ketidakpastian dan tantangan dalam karya-karyanya, khususnya dalam Serat Karatida. Ia menekankan, pemimpin harus memiliki kearifan dan wawasan batin untuk memimpin masyarakat menuju kesejahteraan bersama.
      Dalam bukunya khususnya Serat Paramayoga, Rangawarsita menjelaskan bahwa  pemimpin harus menjalani hidupnya sesuai prinsip Memayu Hayunin Bawana yaitu mempercantik dan melindungi dunia melalui tindakan yang bermanfaat dan bermakna. Ia meyakini pemimpin yang baik harus selalu menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan masyarakat serta selalu berusaha  mencapai kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat.
Why
      Kepemimpinan Rangawarsita patut dikaji karena memadukan kearifan lokal, budaya, dan perannya dalam membentuk pola pikir bangsa. Dalam karya seperti Serat Kalatidha dan Serat Sabdatama, Rangawarsita menggambarkan masa-masa kegilaan atau masa-masa yang penuh  ketidakpastian dan tantangan. Ia menekankan, pemimpin harus memiliki kearifan dan wawasan batin untuk memimpin masyarakat menuju kesejahteraan bersama.
      Rangawarsita pun berupaya mengingatkan negaranya akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur Jawa, terutama dalam menghadapi perubahan zaman. Kepemimpinannya dilandasi oleh moralitas dan spiritualitas yang sangat penting dalam membentuk semangat kebangsaan yang kuat dan dermawan.
      Kepemimpinan yang dilandasi nilai-nilai tersebut membantu menjaga identitas budaya dan moralitas masyarakat Jawa serta memberikan pedoman dalam menghadapi ketidakpastian dan godaan yang datang dari luar. Oleh karena itu, gagasan Rangawarshita tidak hanya relevan dengan masa lalu, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi para pemimpin dan masyarakat  modern. Kearifan lokal dalam kepemimpinan sangat penting karena mencerminkan nilai dan norma yang hidup dalam suatu masyarakat. Hal ini memberikan para pemimpin landasan moral dan etika yang kuat  untuk mengambil keputusan yang memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
How
      Penyair besar Jawa Rangawarsita menekankan pentingnya kearifan lokal dalam berbagai karyanya seperti Serat Karatida dan Serat Sabdatama. Kearifan lokal membantu para pemimpin:
- Memahami dan menghargai budaya lokal
Pemimpin yang menghormati kearifan lokal  lebih mungkin mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari komunitasnya.
- Mengambil keputusan yang relevan
Nilai-nilai lokal dapat menjadi pedoman pengambilan keputusan yang sesuai dengan konteks sosial dan budaya.
- Penguatan Identitas Masyarakat
Kearifan lokal melestarikan nilai-nilai budaya yang dapat menjadi identitas yang kuat bagi suatu masyarakat, khususnya dalam menghadapi perubahan global.
- Peningkatan keharmonisan sosial
Pemimpin yang memahami kearifan lokal cenderung  peka terhadap gerakan sosial dan mampu membangun hubungan  harmonis antar anggota masyarakat.
      Rangawarshita memilih sastra sebagai media utama untuk menyampaikan nilai-nilai kepemimpinannya karena kemampuannya bergema mendalam di hati dan pikiran masyarakat. Melalui karya-karya seperti Serat Kalatidha dan Serat Sabdatama, Rangawarsita mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan pesan-pesan yang sangat menyentuh. Ada beberapa alasan mengapa sastra menjadi pilihan utama Rangawarsita.
- Keindahan bahasa
Bahasa sastra memiliki keindahan tersendiri yang mampu menyentuh emosi pembacanya dan  lebih mudah menyerap pesannya.
- Tokoh Alegoris
Sastra memungkinkan masyarakat menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kepemimpinan melalui cerita dan simbol-simbol yang mudah diingat dan direnungkan.
- Daya Tarik Universal
Karya sastra dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari kalangan terpelajar hingga masyarakat umum, sehingga pesan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
- Waktu dan Tempat yang Abadi
Nilai-nilai yang disampaikan melalui karya sastra tidak terikat oleh waktu dan tempat dan dapat tetap relevan bagi generasi mendatang.
Dampaknya terhadap masyarakat adalah sebagai berikut:
- Pencerahan Moral
Karya-karya Rangawarsita memberikan pencerahan moral dan etika kepada masyarakat serta membantu masyarakat untuk memahami pentingnya nilai-nilai kebijaksanaan, kejujuran dan kerendahan hati dalam kehidupan sehari-hari.
- Pembentukan Identitas Budaya
Rangawarsita berhasil memperkuat identitas budaya Jawa melalui sastra dan membantu masyarakat menjaga kebanggaan dan  nilai-nilai tradisional.
- Panduan Kepemimpinan
Pesan-pesan  kepemimpinan yang disampaikan melalui karya-karyanya memberikan pedoman bagi para pemimpin untuk menjalankan tugasnya dengan penuh integritas dan semangat yang besar.
      Sama seperti mempelajari kepemimpinan Rangawarsita memerlukan pendekatan  holistik yang mencakup kajian teks sastra, nilai-nilai kearifan, dan filsafat Jawa. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Mempelajari teks sastra
- Mempelajari karya sastra Rangawarsita seperti Serat Kalatidha, Serat Sabdatama, Â Serat Paramayoga.
- Menganalisis pesan-pesan yang terkandung dalam teks tersebut, khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan, kebijaksanaan, dan moralitas.
- Menemukan makna simbolik dan alegoris yang digunakan Rangawarshita untuk menyampaikan nilai-nilai kepemimpinan.
- Nilai Kebijaksanaan
- Kajian terhadap konsep-konsep kebijaksanaan dalam ajaran Rangawarshita, seperti kewaskitaan (kebijaksanaan), ketidakberpihakan (kejujuran), andandhapasol (kerendahan hati).
- Menggali bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam konteks kepemimpinan yang efektif dan tepat.
- Bandingkan konsep kebijaksanaan Rangawarsita dengan gagasan kepemimpinan lain baik dari budaya Jawa maupun  budaya lain.
- Filsafat Jawa
- Memahami filsafat Jawa yang melandasi pemikiran Rangawarsita, seperti prinsip Memayu Hayunin Bawana (mempercantik dan melindungi dunia).
- Mempelajari latar belakang sejarah dan budaya Jawa pada masa Rangawarsita untuk  lebih memahami relevansi filosofi ini.
- Lihatlah bagaimana filsafat Jawa  mempengaruhi pemikiran  dan pandangan Rangawarsita tentang kepemimpinan.
      Rangawarsita mengkomunikasikan dan menerapkan nilai-nilai kepemimpinannya melalui dua cara utama, yaitu melalui karya sastranya dan melalui tindakannya sebagai tokoh masyarakat.
- Pesan moral dalam karya-karyanya
Karya Rangawarsita seperti Serat Kalatidha dan Serat Sabdatama sarat dengan pesan moral dan hikmah. Ia menggunakan bahasa sastra untuk menyampaikan pentingnya kebijaksanaan, kejujuran, dan kerendahan hati dalam kepemimpinan.
- Alegori dan Simbolisme
Ia menggunakan alegori dan simbolisme untuk mewakili nilai-nilai kepemimpinan. Misalnya dalam Serat Kalatidha, ia menggambarkan masa-masa yang penuh ketidakpastian dan bagaimana  pemimpin harus bijak dan jujur.
- Dialog dan Pendidikan
Karya-karyanya seringkali berbentuk dialog dan cerita yang mengandung pelajaran moral. Hal ini membantu masyarakat  memahami  nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Melalui kiprahnya sebagai tokoh masyarakat
Contoh: Sebagai seorang penyair dan tokoh masyarakat, Rangawarsita menunjukkan keteladanan dalam hidupnya. Ia dianggap sebagai orang yang bijaksana, jujur, dan rendah hati.
- Edukasi dan Diskusi
Rangawarsita terlibat aktif dalam edukasi dan diskusi di masyarakat. Ia sering berbagi ilmu dan kebijaksanaannya di konferensi dan ceramah, mengkomunikasikan secara langsung nilai-nilai kepemimpinannya.
- Membangun kesadaran kolektif
Melalui karyanya, ia berupaya menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya moralitas dan etika dalam kepemimpinan. Ia ingin masyarakat dan para pemimpinnya selalu menjaga integritas dan bertindak demi kebaikan bersama.
Â
Daftar Pustaka
(n.d.). Retrieved from Ranggawarsita: https://id.wikipedia.org/wiki/Ranggawarsita
Ciputra, W. (2022, Januari 11). Retrieved from Mengenal Ranggawarsita, Pujangga Terakhir Tanah Jawa dan Karya-karyanya: https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/01/11/164000078/mengenal-ranggawarsita-pujangga-terakhir-tanah-jawa-dan-karya-karyanya
Hariyanto, S. (2024, Januari 3). Retrieved from Sang Pujangga: Ranggawarsita: https://medium.com/@hariyantosigit/sang-pujangga-ranggawarsita-d1c65c148bcd
Haryudi. (2023, Desember 18). Retrieved from Kisah Ranggawarsita, Pujangga Sakti yang Ramal Pemimpin Indonesia dari Masa ke Masa: https://daerah.sindonews.com/read/1279719/29/kisah-ranggawarsita-pujangga-sakti-yang-ramal-pemimpin-indonesia-dari-masa-ke-masa-1702883527
Wirasandjaya, F. R. (2020, Februari 27). Retrieved from Pujangga Jawa Raden Ngabehi Ranggawarsita Serat Kalatidha dan Zaman Edan: https://www.narasiinspirasi.com/2020/02/pujangga-jawa-raden-ngabehi.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H