Sama seperti mempelajari kepemimpinan Rangawarsita memerlukan pendekatan  holistik yang mencakup kajian teks sastra, nilai-nilai kearifan, dan filsafat Jawa. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
- Mempelajari teks sastra
- Mempelajari karya sastra Rangawarsita seperti Serat Kalatidha, Serat Sabdatama, Â Serat Paramayoga.
- Menganalisis pesan-pesan yang terkandung dalam teks tersebut, khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan, kebijaksanaan, dan moralitas.
- Menemukan makna simbolik dan alegoris yang digunakan Rangawarshita untuk menyampaikan nilai-nilai kepemimpinan.
- Nilai Kebijaksanaan
- Kajian terhadap konsep-konsep kebijaksanaan dalam ajaran Rangawarshita, seperti kewaskitaan (kebijaksanaan), ketidakberpihakan (kejujuran), andandhapasol (kerendahan hati).
- Menggali bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam konteks kepemimpinan yang efektif dan tepat.
- Bandingkan konsep kebijaksanaan Rangawarsita dengan gagasan kepemimpinan lain baik dari budaya Jawa maupun  budaya lain.
- Filsafat Jawa
- Memahami filsafat Jawa yang melandasi pemikiran Rangawarsita, seperti prinsip Memayu Hayunin Bawana (mempercantik dan melindungi dunia).
- Mempelajari latar belakang sejarah dan budaya Jawa pada masa Rangawarsita untuk  lebih memahami relevansi filosofi ini.
- Lihatlah bagaimana filsafat Jawa  mempengaruhi pemikiran  dan pandangan Rangawarsita tentang kepemimpinan.
      Rangawarsita mengkomunikasikan dan menerapkan nilai-nilai kepemimpinannya melalui dua cara utama, yaitu melalui karya sastranya dan melalui tindakannya sebagai tokoh masyarakat.
- Pesan moral dalam karya-karyanya
Karya Rangawarsita seperti Serat Kalatidha dan Serat Sabdatama sarat dengan pesan moral dan hikmah. Ia menggunakan bahasa sastra untuk menyampaikan pentingnya kebijaksanaan, kejujuran, dan kerendahan hati dalam kepemimpinan.
- Alegori dan Simbolisme
Ia menggunakan alegori dan simbolisme untuk mewakili nilai-nilai kepemimpinan. Misalnya dalam Serat Kalatidha, ia menggambarkan masa-masa yang penuh ketidakpastian dan bagaimana  pemimpin harus bijak dan jujur.
- Dialog dan Pendidikan
Karya-karyanya seringkali berbentuk dialog dan cerita yang mengandung pelajaran moral. Hal ini membantu masyarakat  memahami  nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Melalui kiprahnya sebagai tokoh masyarakat
Contoh: Sebagai seorang penyair dan tokoh masyarakat, Rangawarsita menunjukkan keteladanan dalam hidupnya. Ia dianggap sebagai orang yang bijaksana, jujur, dan rendah hati.
- Edukasi dan Diskusi
Rangawarsita terlibat aktif dalam edukasi dan diskusi di masyarakat. Ia sering berbagi ilmu dan kebijaksanaannya di konferensi dan ceramah, mengkomunikasikan secara langsung nilai-nilai kepemimpinannya.
- Membangun kesadaran kolektif
Melalui karyanya, ia berupaya menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya moralitas dan etika dalam kepemimpinan. Ia ingin masyarakat dan para pemimpinnya selalu menjaga integritas dan bertindak demi kebaikan bersama.
Â
Daftar Pustaka
(n.d.). Retrieved from Ranggawarsita: https://id.wikipedia.org/wiki/Ranggawarsita