Raden Mas Panji Sosrokartono adalah sosok yang sangat menghargai dan mempromosikan perdamaian melalui berbagai karya dan aksinya, yang mencerminkan nilai-nilai humanis dan kebijaksanaan yang mendalam. Ia meyakini bahwa perdamaian adalah fondasi bagi pembangunan masyarakat yang beradab dan sejahtera.Â
Melalui tulisan-tulisannya, Sosrokartono menyampaikan pesan-pesan yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hubungan harmonis antarindividu dan antarbangsa. Karya-karyanya mencakup esai, artikel, dan buku yang menggambarkan pemikirannya tentang perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan, serta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat itu.
Sosrokartono percaya bahwa pendidikan adalah alat yang kuat untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan. Sebagai pendiri Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging), ia berperan penting dalam menciptakan wadah bagi para mahasiswa dan intelektual Indonesia untuk berkumpul dan berbagi ide.
 Organisasi ini tidak hanya berfokus pada perjuangan kemerdekaan, tetapi juga pada pembentukan pemikiran kritis dan kesadaran sosial di kalangan anggotanya. Melalui diskusi, seminar, dan penerbitan, Perhimpunan Indonesia berusaha untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan kepada masyarakat luas.Â
Dalam konteks ini, Sosrokartono berperan sebagai penggerak, mendorong generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang damai dan berkeadilan.
Pengalaman Sosrokartono bekerja di Liga Bangsa-Bangsa di Prancis dari tahun 1919 hingga 1921 semakin memperkuat komitmennya terhadap perdamaian. Di organisasi internasional ini, ia terlibat dalam perundingan perdamaian rahasia yang berlangsung di hutan Compaigne, Prancis Selatan.Â
Keterlibatannya dalam proses ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang pemikir, tetapi juga seorang praktisi yang aktif berusaha menciptakan solusi damai untuk konflik yang ada.Â
Dalam suasana pasca-Perang Dunia I yang penuh ketegangan, Sosrokartono berusaha untuk mengadvokasi dialog dan diplomasi sebagai alternatif dari kekerasan dan konflik. Ia memahami bahwa hanya melalui kerjasama dan saling pengertian, bangsa-bangsa dapat mencapai kestabilan dan kedamaian yang abadi.
Sosrokartono juga dikenal karena kemampuannya menggabungkan pemikiran rasional Barat dengan kebijaksanaan Timur dalam pendekatannya terhadap isu-isu sosial dan politik. Ia mengambil inspirasi dari berbagai tradisi budaya, memadukan nilai-nilai humanisme yang kuat dengan prinsip-prinsip etika yang mendalam.Â
Dalam pandangannya, pendekatan yang holistik dan inklusif diperlukan untuk menciptakan pemahaman yang lebih mendalam dan harmonis antara berbagai pihak. Ia percaya bahwa baik pemikiran Barat maupun Timur memiliki kontribusi penting dalam membangun perdamaian dan kesejahteraan.
Sikap spiritual dan holistik Sosrokartono tercermin dalam cara dia berinteraksi dengan orang lain dan dalam setiap upaya yang dilakukannya. Ia menunjukkan bahwa perdamaian tidak hanya sebuah tujuan, tetapi juga proses yang melibatkan komunikasi, empati, dan saling menghormati.Â