Mohon tunggu...
Haikal Sabil Amaroh
Haikal Sabil Amaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Kader GMNI Raden Wijaya Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Politik, Sejarah Agama, Filsafat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kajian Budaya Populer: Pengaruh Obe Piece dalam Membentuk Nilai dan Budaya di Kalangan Generasi Muda

10 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 10 Januari 2025   04:49 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adaptasi budaya populer asing, seperti One Piece, dalam konteks Indonesia sering kali disesuaikan dengan nilai-nilai lokal, seperti gotong royong dan solidaritas (Heryanto, 2008).  

Metodologi: 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis konten terhadap episode dan bab-bab tertentu dari One Piece. Selain itu, wawancara dengan penggemar di Indonesia dilakukan untuk menggali pandangan mereka tentang dampak karya ini dalam kehidupan sehari-hari.  

Pembahasan: 

1. Tema Persahabatan dan Solidaritas:

Persahabatan adalah salah satu tema utama dalam One Piece. Kru Bajak Laut Topi Jerami menunjukkan bagaimana kerja sama dan saling mendukung dapat membantu mengatasi tantangan. Tema ini relevan dengan nilai lokal Indonesia, seperti gotong royong, yang menekankan pentingnya kerja sama dalam komunitas.  

2. Inspirasi untuk Mengejar Impian: 

Luffy adalah simbol dari seseorang yang bertekad mengejar mimpinya, tidak peduli seberapa besar rintangan yang dihadapinya. Banyak penggemar, terutama generasi muda, terinspirasi oleh semangat Luffy untuk meraih tujuan hidup mereka. Hal ini terlihat dari cerita para penggemar yang menggunakan One Piece sebagai motivasi dalam pendidikan atau karier.  

3. Pemberontakan terhadap Ketidakadilan:

One Piece sering kali menampilkan perjuangan melawan tirani, seperti penindasan oleh Pemerintah Dunia atau kelompok yang korup. Nilai ini mendorong penggemar untuk lebih kritis terhadap ketidakadilan dalam kehidupan nyata, khususnya dalam konteks sosial-politik di Indonesia.  

4. Penerimaan di Indonesia: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun