Mohon tunggu...
sabila aulia khairunnisa
sabila aulia khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Film interest

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Dokter Hewan dalam Menjaga Hubungan Simbiotik antara Kesehatan Hewan Peliharaan dan Kesejahteraan Manusia

4 Januari 2025   07:15 Diperbarui: 4 Januari 2025   07:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokter hewan (iStock: Dog at the Veterinarian)

Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan pentingnya peran dokter  hewan dalam mendukung kesehatan hewan peliharaan dan manusia meningkat secara  signifikan. Pandemi COVID-19, yang memunculkan krisis isolasi sosial, semakin  menyoroti peran hewan peliharaan sebagai aspek penting dalam menjaga kesehatan  mental dan fisik pemiliknya. Studi-studi terbaru, termasuk yang dilakukan oleh Human- Animal Bond Research Institute (HABRI), menunjukkan bahwa manfaat hewan  peliharaan melampaui peran mereka sebagai teman setia. Mereka kini diakui sebagai  bagian penting dari kesejahteraan manusia secara holistik. Survei HABRI menemukan  bahwa lebih dari 80% pemilik hewan peliharaan mencari kenyamanan emosional dari  hewan mereka, menjadikannya salah satu dukungan utama selama masa yang sulit.

Profesi dokter hewan memiliki berbagai keahlian dan keterampilan yang membuat dokter hewan unik dalam pemahaman mereka tentang perilaku hewan dan kesejahteraan hewan. Dokter hewan memiliki kemampuan untuk memeriksa dan menilai kesejahteraan hewan di lingkungan mereka dan membuat rekomendasi untuk meningkatkan kesejahteraan jika diperlukan. Secara tradisional, komunitas dokter hewan telah terlibat dalam menyediakan sarana untuk mencapai kesehatan hewan dan kesejahteraan manusia yang baik. Peran dokter hewan meliputi pencegahan penyakit dan perawatan medis hewan, penyediaan tempat berlindung yang layak, manajemen yang baik, nutrisi yang tepat, penanganan yang manusiawi. Keterlibatan dokter hewan dalam kesejahteraan hewan mencakup berbagai macam kegiatan yaitu :

1. Praktik dokter hewan sehari-hari.

2. Advokasi dokter hewan kepada pemilik hewan.

3. Pendidikan dan promosi kesejahteraan hewan kepada masyarakat luas. 

4. Penelitian ilmiah kesejahteraan hewan.

Hewan peliharaan adalah makhluk hidup yang dipelihara untuk tujuan  emosional, sosial, atau hiburan. Mereka mencakup berbagai jenis, seperti anjing, kucing, burung, ikan,  dan lainnya. Dalam masyarakat modern, hewan peliharaan memiliki peran penting, antara lain:

1. Pendukung Psikologis dan Emosional:

Menurut HABRI, hewan peliharaan  dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. sentuhan fisik dengan  hewan, seperti membelai kucing atau bermain dengan anjing, dapat menghasilkan  hormon oksitosin yang meningkatkan perasaan tenang. Hewan peliharaan juga  dapat berperan sebagai pendukung terapi kesehatan mental. Anjing penolong, misalnya, membantu pasien dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) untuk  merasa lebih aman dan stabil secara emosional.

2. Peningkatan Interaksi Sosial:

Hewan peliharaan dapat mendorong hubungan  sosial. Survei yang dilakukan oleh HABRI dan Mars Petcare menunjukkan bahwa  lebih dari 50% pemilik hewan melaporkan bahwa hewan peliharaan membantu  mereka terhubung dengan komunitas atau tetangga.

3. Fungsi Kesehatan Fisik:                                                                                            

Hewan peliharaan seperti anjing mengharuskan pemiliknya untuk lebih aktif secara fisik, misalnya dengan berjalan-jalan setiap hari. Aktivitas ini membantu menjaga kesehatan fisik pemilik karena dapat menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko obesitas.

Manfaat dan Dampak Kesehatan Hewan Peliharaan terhadap Pemilik 

A. Kesehatan Mental

Kesehatan mental menjadi salah satu aspek yang signifikan dalam manfaat kepemilikan hewan peliharaan. Studi menunjukkan bahwa hewan peliharaan mampu memberikan dukungan emosional terutama bagi mereka yang mengalami kesepian atau tekanan psikologis. Survei dari Human-Animal Bond Research Institute (HABRI) mengungkapkan bahwa 80% pemilik hewan  peliharaan merasa lebih terhubung secara emosional melalui interaksi dengan hewan mereka.

B. Pembentukan Rutinitas Sehat

Hewan peliharaan tidak hanya berperan sebagai teman, melainkan juga dapat membantu pemiliknya membangun rutinitas sehat dalam kehidupan sehari- hari. Sebagai contoh, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan diabetes  yang memiliki ikan peliharaan lebih disiplin dalam mengelola kadar gula darah  mereka. Rutinitas memberi makan ikan menjadi pengingat efektif untuk  melakukan perawatan diri, seperti memeriksa kadar gula atau meminum obat  tepat waktu. Hal ini  menggambarkan bagaimana hewan peliharaan secara tidak langsung dapat  memengaruhi aspek kesehatan yang krusial melalui pembentukan kebiasaan  positif.

C. Pengurangan Hormon Stres

Interaksi positif dengan hewan peliharaan telah terbukti memberikan  dampak signifikan dalam mengurangi stres, baik secara fisiologis maupun  emosional. Ketika seseorang membelai, bermain, atau sekadar berada di dekat  hewan peliharaan, tubuh merespons dengan menurunkan kadar kortisol, hormon  yang terkait dengan stres. Penurunan kortisol ini diiringi oleh peningkatan  hormon-hormon kebahagiaan, seperti oksitosin, endorfin, dan prolaktin, yang  menciptakan perasaan tenang dan nyaman. Menariknya, respons ini tidak hanya  dirasakan oleh manusia; hewan peliharaan juga mengalami perubahan hormonal  serupa, menciptakan hubungan yang saling menguntungkan secara biologis. 

D. Dukungan Sosial

Hewan peliharaan berperan sebagai katalis sosial yang memperkuat  hubungan dalam komunitas. Pemilik sering melaporkan bahwa kehadiran hewan  peliharaan, seperti saat berjalan-jalan dengan anjing, memudahkan percakapan  spontan dengan tetangga atau orang lain, menciptakan kemampuan sosialisasi yang  lebih baik. Survei HABRI menunjukkan bahwa lebih dari 50% pemilik merasa  lebih diterima di lingkungan mereka berkat hewan peliharaan. Bahkan, hewan  dengan karakter unik seperti kucing atau burung dapat menjadi topik pembicaraan yang menjadikan hewan peliharaan sebagai penghubung sosial dalam meramaikan kehidupan komunitas.

Namun, manfaat-manfaat tersebut hanya dapat dirasakan jika hewan peliharaan itu sendiri  dalam keadaan sehat. Hewan yang tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan risiko  kesehatan, baik bagi dirinya sendiri maupun pemiliknya. Oleh karena itu, dokter hewan juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan hewan  peliharaan, berikut beberapa  langkah yang dapat dilakukan:

1. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan: Vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan  rutin sangat penting untuk mencegah penyakit zoonosis seperti rabies.

2. Konsultasi nutrisi yang seimbang: Memberikan makanan yang sesuai dengan jenis hewan peliharaan membantu menjaga Kesehatan mereka.

Kesimpulannya, hewan peliharaan bukan sekadar teman setia, melainkan juga  aspek penting dalam mendukung kesehatan mental, fisik, dan sosial manusia. Mereka  memberikan dukungan emosional, mendorong aktivitas fisik, membantu pembentukan  rutinitas sehat, serta memfasilitasi hubungan sosial yang lebih kuat. Namun, manfaat ini  dapat dicapai jika kesehatan hewan peliharaan dijaga dan didampingi dengan peran dokter hewan yang dapat mencegah penyakit dan perawatan media hewan, memberi masukan dan arahan tentang nutrisi pakan hewan, serta penanganan penyakit pada hewan yang manusiawi. Selain memastikan kebahagiaan hewan peliharaan, kita juga  harus menciptakan ekosistem kesehatan yang saling menguntungkan antara manusia dan hewan. Hubungan ini adalah bukti nyata bahwa kesejahteraan manusia dan Kesehatan hewan saling terkait dalam kehidupan. Dokter hewan memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga hubungan antara kesehatan hewan dan kesejahteraan manusia.

Sumber:

Dewi, G. A. & Saputra, D. (2023). Keterkaitan Antara Pet Attachment dan Health Related Quality of Life (HRQOL) pada Mahasiswa.        Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi, 14(1), 16-32.

Human Animal Bond Research Institute (HABRI). (2024, May 2). How Pets Impact Our Mental Health. https://habri-org.translate.goog/blog/how-pets-impact-our[1]mental-health/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Pachunka, A., Jeffries, J., Karr, L., Luck, L., Reiling, B. A., Schultz, D. H. & Stevens, J. R. (2024). Effects of human-animal interaction on positive youth development: A replication study. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/8TKHP

Smith, B. (2012). The 'pet effect': Health related aspects of companion animal ownership. Australian family physician. 41(6). 439-42.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun