Mohon tunggu...
Billa
Billa Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Komunikasi

Seorang fresh graduate yang menyukai dunia pertelevisian, media, dan industri kreatif

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Duka Dunia Pendidikan" dalam Berita di Media Online

6 Februari 2018   23:59 Diperbarui: 7 Februari 2018   00:07 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia pendidikan kembali berduka. Achmad Budi Cahyono, seorang guru honorer kesenian di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, meninggal dunia setelah dianiaya oleh salah seorang murid didiknya. Hal ini sangat disayangkan dan ironis. Sebagai seorang siswa, sudah sepatutnya untuk patuh dan hormat terhadap guru yang sudah mendidik dan mengajari banyak hal. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Media pun ramai-ramai membicarakan masalah ini. Mereka berlomba-lomba untuk menghadirkan berita terbaru dalam kasus ini, baik untuk memenuhi rasa ingin tahu, menarik opini, menebarkan empati, maupun sekedar meningkatkan rating medianya. Tak terkecuali berita yang ditulis oleh Grid.ID dengan judul Ahli Bedah Ungkap Fakta Mengejutkan, Guru SMAN 1 Torjun Tewas Bukan Hanya Akibat Pukulan Muridnya yang diunggah pada Senin, 5 Februari 2018 pukul 19.18.

Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Achmad Budi Cahyono meninggal dunia tidak hanya disebabkan karena dipukuli oleh anak didiknya sendiri. Disebutkan fakta-fakta 'mengejutkan' seperti yang tertera di judul berita tersebut. Namun, sudah sesuaikah penulisan berita tersebut dengan konsep yang dipaparkan oleh Roy Peter Clark dalam 50 Writing Tools?

1. Writing Tool #2: Use Strong Verbs 

Menurut konsep 50 Writing Tools, sebuah tulisan sudah seharusnya menggunakan verbs yang kuat. Disebutkan bahwa verbsyang kuat dapat menciptakan aksi, menyimpan kata-kata dan mengungkapkan para pemain/tokoh dalam tulisan.

Dalam berita yang ditulis oleh Grid.ID , verbsyang kuat terlihat jelas dalam judul berita. Kata 'mengejutkan' yang terdapat dalam judul tentu menimbulkan rasa penasaran yang tinggi bagi siapapun yang membaca judul berita tersebut. Mengingat kasus dalam berita tersebut masih 'hangat', judul apapun yang clickbaittentu diburu oleh para pembaca. Pembaca akan mencari lebih lanjut makna 'fakta mengejutkan' seperti yang tertera dalam judul.

2. Writing Tool #8: Seek Original Images

Gambar atau visual sangat dibutuhkan dalam suatu tulisan. Selain memperindah, gambar juga dijadikan sebagai pelengkap yang dapat menjelaskan lebih detail mengenai tulisan tersebut. Dengan demikian, gambar yang dicantumkan sudah seharusnya informatif dan relevan dengan inti tulisan.

Gambar juga harus berasal dari sumber yang jelas. Seperti yang tercantum di pasal 2 Kode Etik Jurnalistikyaitu "Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik", di mana salah satu penafsirannya disebutkan bahwa "rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang".

sumber: http://www.grid.id/w-stories-w-news/2018/02/05/ahli-bedah-ungkap-fakta-mengejutkan-guru-sman-1-torjun-tewas-bukan-hanya-akibat-pukulan-muridnya?page=all
sumber: http://www.grid.id/w-stories-w-news/2018/02/05/ahli-bedah-ungkap-fakta-mengejutkan-guru-sman-1-torjun-tewas-bukan-hanya-akibat-pukulan-muridnya?page=all
Dalam berita Grid.ID, terdapat tiga foto yang ditampilkan yaitu 1) foto saat korban terbaring di rumah sakit, 2) foto korban ketika sedang bermain musik, dan 3) foto proses pemakaman korban. Ketiga foto tersebut sebenarnya informatif dan relevan dengan isi berita. Sayangnya, tidak disebutkan dengan jelas sumber foto tersebut. Ketiga foto tersebut memang banyak beredar di media sosial terkait pemberitaan kasus tersebut, namun tidak dijelaskan siapa yang pertama kali mengambil gambar tersebut. Memang, berita onlinesaat ini kebanyakan kurang memperhatikan keaslian sumber foto.

3. Writing Tool #12: Control the Pace

Laju cerita dalam tulisan harus dikendalikan dengan memvariasikan panjang kalimat. Hal ini dilakukan agar tercipta musik maupun ritme dalam tulisan. Tulisan yang panjang cenderung menciptakan arus yang membawa pembaca ke arah pemahaman. Sedangkan tulisan yang lambat membuat kompleksitas dalam tulisan lebih sederhana, membuat ketegangan, dan juga bisa berfokus pada kebenaran emosional.

Dalam berita yang ditulis Grid.ID, tulisan cenderung memiliki paragraf pendek namun kalimat panjang yang terdiri lebih dari 10 kata dalam satu kalimat. Hal ini merupakan kombinasi yang 'pas' mengingat berita onlinebiasanya berfokus pada inti berita. Selain itu, tulisan dalam berita juga dibuat dalam bentuk listiclesehingga memudahkan pembaca untuk mencermati kronologi dalam kasus tersebut.

4. Writing Tool #15: Reveal Character Traits

Karakter dalam tulisan harus dijelaskan secara detail kepada pembaca melalui adegan dan dialog. Dalam berita tersebut, disebutkan dengan jelas bahwa Achmad Budi Cahyono meninggal dunia karena mengalami sesuatu yang fatal yaitu patah tulang leher. Fakta tersebut diperkuat dengan ucapan dokter RSU Dr. Soetomo Surabaya yang mengatakan, "Karena dalam tulang leher terdapat syaraf pembuluh darah dan saluran pernafasan yang langsung terhubung ke otak". Adegan kronologi meninggalnya korban pun dijelaskan dengan detail dalam tulisan dalam bentuk listicleyang memudahkan pembaca menemukan inti kronologi kasus tersebut.

5. Writing Tool #35: Use Punctuation

Sudah suatu kewajiban penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam tulisan baik tulisan fiksi (cerita pendek, novel, puisi, drama) maupun tulisan nonfiksi (berita, artikel, feature, esai, resensi). Hal ini digunakan untuk membantu penulis mengendalikan seberapa cepat atau lambat pembaca membaca tulisan tersebut. Dalam berita yang ditulis Grid.ID tersebut, dapat dikatakan bahwa penggunaan tanda bacanya sudah baik dan benar.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berita yang ditulis oleh Grid.ID sudah memenuhi beberapa konsep 50 Writing ToolsRoy Peter Clark. Berita menjadi lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembacanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun