Mohon tunggu...
sabhan rasyid
sabhan rasyid Mohon Tunggu... -

Seorang penulis pemula yang ingin menelan ilmu dari samudera yang tak terhingga batasnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lembaga Bimbingan Belajar bagi Calon Guru

7 Maret 2016   12:51 Diperbarui: 7 Maret 2016   13:28 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam menjalani sebuah rutinitas sebagai calon pendidik, mahasiswa yang bergelut di dunia kependidikan akan selalu memikirkan cara-cara yang efektif yang dapat diterapkan saat mengajar. Cara-cara tersebut mendasar, misalnya cara membangun komunikasi yang baik dengan siswa, cara menguasai keadaan belajar, dan cara menyampaikan materi pembelajaran dengan efektif.

Pengalaman mengajar calon pendidik harus banyak agar calon pendidik dapat menjadi pendidik yang profesional selanjutnya. Calon pendidik haruslah selalu menjalani rutinitas yang dapat mendukung profesinya. Satu di antaranya adalah menjadi pengajar di lembaga bimbingan belajar. Pengalaman seperti ini bisa dinilai efektif dan memiliki kebermanfaatan yang luar biasa.

Mengajar di lembaga nonformal bagi calon pendidik dapat menjadi cara membentuk mental dalam mengajar yang akan dilakukan sesungguhnya kemudian. Aktivitas mengajar yang merupakan implementasi dari perolehan ilmu di bangku kuliah dapat diterapkan dengan maksimum di lembaga bimbingan belajar. Calon pendidik akan menjadi pengajar yang profesional jika kegiatan berlatih mengajar di lembaga dilakukan dengan tulus dan maksimum.

Keberadaan lembaga bimbingan belajar sudah terbukti dapat menjadi wadah yang nyata bagi calon pendidik untuk melatih gaya mengajar dan mental dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Calon pendidik akan menjadi terampil dan profesional nantinya ketika mengajar karena telah mendapatkan pengalaman yang berharga di lembaga bimbingan belajar.

Pertanyaan untuk calon pendidik adalah sekuat apa niat calon pendidik untuk melatih diri menjadi profesional. Kebulatan tekad untuk mengabdi dengan baik nantinya sebagai guru akan menjadi modal awal bagi calon pendidik untuk menjadi profesional. Pengabdian terbaik dalam usaha meningkatkan pendidikan Indonesia di tengah modernisasi harus benar terwujud dari para pendidik yang profesional.

Menurut Soedijarto (1997), Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai beberpa hal, antara lain:

  1. disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran,
  2. bahan ajar yang diajarkan,
  3. pengetahuan tentang karakteristik siswa,
  4. pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan,
  5. pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar,
  6. penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran,
  7. pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin, guna kelancaran proses pendidikan.

Dari pendapat tersebut, kita dapat melihat bahwa tidak muda menjadi guru yang profesional dan perlu proses latihan yang intensif.

Proses menjadi guru yang profesional bias didapatkankan jika calon pendidik bersedia melatih dirinya untuk berkualitas saat mengajar. Hal ini bias didapat dari pengalaman mengajar yang didapat jika calon pendidik melatih diri mengajar di lembaga bimbingan belajar yang saat ini keberadaannya sudah sangat banyak.

Keberadaan lembaga bimbingan belajar sangat membantu peserta didik dan para calon pendidik dalam menerapkan ilmu kependidikannya. Calon pendidik diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan untuk melatih diri mengajar satu di antara tempat yang efektif adalah lembaga bimbingan belajar. Semakin rajin berlatih mengajar dan menerapkan ilmu di lembaga bimbingan belajar, calon guru tersebut akan semakin terampil. Kita harus selalu mengingat ungkapan yang cukup terkenal, “berlatih membuat kita sempurna”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun