Perjalanan Jakarta-Semarang pada Senin, 08 April 2024.
Pukul 11.45 saya berangkat  dari rumah di bilangan Pejaten Jakarta Selatan, dalam kondisi prima secara fisik maupun mental. Siap dengan segala kemungkinan di jalan.
Pukul 12.00, tiba di Cawang. Saya biasanya memposisikan Cawang sebagai KM 0 untuk menghitung jarak dan waktu tempuh menuju Jawa Barat, Tengah Tengah, Jawa Timur dan Yogya.
Pengamatan saya begitu masuk tol di Cawang, arus kendaraan sangat lancar, yang terus mengalir dari arah tol dalam kota, maupun dari arah Pancoran (MT Haryono), dari Tanjung Priok (DI Panjaitan), dan dari arah Bogor (Cililitan) yang masuk ke Tol Cikampek di kawasan Halim Perdanakusumu (HLP).
Pukul 12.10 WIB, saya tiba di KM 16, menjelang pintu Tol Layang MBZ.
Awalnya saya rencana masuk/naik ke Tol Layang MBZ yang langsung menuju KM 48. Tapi saya melihat arus kendaraan tidak padat. Saya putuskan melaju di jalur bawah, Tol Cikampek.
Pukul 12.50 WIB, saya tiba di pintu Tol Cikampek, antrian pembayaran normal. Di semua pintu terlihat mengantri bayar sekitar 5 mobil.
Di titik ini saya mengambil jalur paling kanan, untuk mengantisipasi titik pengalihan masuk ke jalur contra-flow (one way), dan persis setelah membayar tol, sebagian kendaraan diarahkan masuk ke jalur contra-flow (one way). Dan terbukti memang sangat lancar.
Pukul 13.30 WIB, mampir di rest area KM-130B. Shalat jamak-qashr Zhuhur-Ashar. Di sini sempat tergoda antara lanjut berpuasa atau berbuka dengan alasan musafir.
Teringat pada hadits Nabi:
"Bukan suatu kebaikan kalau berpuasa ketika sedang musafir"
Sejauh ini arus Lalin lancar dan
lincah banget, karena saya mengambil jalur contra-flow (one way) sejak KM 72. Sementara jalur normal tol di sebelah kiri terlihat sedikit lebih padat. Tapi juga lancar.
Pukul 14.10 WIB, melanjutkan perjalanan ke arah Semarang.
Pukul 14.40 WIB, tiba di Gerbang Tol Palimaman (KM-188). Sebagai catatan selingan, sepanjang pengalaman melintas di tol dari Cawang hingga Semarang dan kadang sampai Surabaya, ruas tol Palimaman-Kanci adalah ruas paling mulus, nyaris tak pernah ada perbaikan jalan di ruas ini. Aspalnya hotmix, bukan beton.
Pukul 15,45 WIB, melintas di pintu tol Pekalongan, KM-330.
Pukul 16.30 WIB, tiba di Gerbang Tol Kalikangkung (menjelang Semarang) KM-413.
Pukul 16.45 WIB, Masuk Tol Krapyak (Tol Dalam Kota Semarang) KM-420.
Jika dihiting sejak Cawang (KM 0) hingga KM 420 di Krapyak Semarang (pertemuan Tol Semarang-Batang dengan Tol Dalam Kota Semarang), waktu tempuhnya kurang dari 5 jam, dan itu tergolong sangat lancar. Bahkan lebih lancar dibanding hari-hari biasa, karena dua faktor: tidak ada mobil truk dan pemberlakuan contra flow.
Soalnya, nyaris tiap bulan saya melintas di ruas yang sama, waktu tempuhnya rata-rata sekitar 6 jam atau kalau menyetir agak ngotot sedikit, Â bisa cuma 5 jam.
Syarifuddin Abdullah | 08 April 2024/ 29 Ramadhan 1445H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H