Pada Senin 01 Mei 2023, saya menyetir mobil dari Jakarta ke arah Bekasi. Saya kaget melihat indikator suhu (berdasarkan pengukur suhu udara di mobil) yang menunjukkan angka 39 derajat celcius.
Saya lalu melakukan cek silang melalui pengukur suhu di handphone, yang ternyata menunjukkan suhu udara lebih rendah,yaitu 34 derajat celcius. Beda lima derajat, dan saya tidak tahu indikator mana yang benar atau mendekati benar (34 atau 39 derajat celcius).
Untuk memastikan, saya sengaja berhenti di rest area, keluar dari mobil selama sekitar 30 menit, sambil ngopi dan ngerokok. Dan ternyata memang pppuuanass. Gerah dan keringatan.
*_*_*
Warga yang hidup di wilayah khatulistiwa diasumsikan akan relatif terbiasa dengan suhu panas antara 25 hingga 30 derajat celcius. Mereka akan mulai terganggu rasa gerah, bila suhu melewati batas kebiasaan itu, misalnya 31 sampai 45 bahkan 50 derajat celcius.
Sementara warga di belahan bumi lainnya, di Eropa dan Amerika Utara, atau di Selandia Baru dan Australia, mereka akan sudah kegerahan bila suhu mencapai 25 derajat. Kalau 30 derajat, sudah puuanas banget.
Saya ingat, waktu pernah hidup di Belanda selama tiga tahun lebih, warga Belanda akan bergembira sekali jika suhu udara mencapai sekitar 20 derajat celcius. Pada hari itu, akan banyak pekerja yang tiba-tiba mengaku sakit, agar tidak masuk kerja, padahal sebenarnya tidak sakit, tetapi ingin menikmati suhu 20 derajat tersebut bersama keluarganya. Meskipun itu hanya dimanfaatkan duduk-duduk di taman kota sepanjang hari.
Sementara buat saya pribadi, yang relatif kurus, suhu 20 derajat itu masih terasa dingin. Karena itu, tetap bersiaga dengan jaket, khawatir jika suhu tiba-tiba turun di bawah 20 derajat.
Artinya, di sini, faktor psikologis cukup menentukan untuk dan dalam menghadapi-menjalani suhu udara, yang panas yang di atas 30 derajat celcius.
Contoh paling riil tentang pengaruh faktor psikologis dalam menjalani suhu udara, adalah ketika menunaikan umrah atau haji di Makkah-Madinah, Saudi Arabia.
Sebelum berangkat ke Saudi Arabia, setiap rombongan jemaah umrah-haji akan diberitahu bahwa suhu di Makkah dan Madinah, rata-rata sekitar 40 derajat celcius. Ketika akhirnya tiba di Saudi Arabia, para jemaah haji itu relatif bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang bahkan bisa meningkat menjadi 50 derajat celcius.
Artinya, mereka tidak kaget, mungkin juga tidak mengeluh. Sebab dari awal sudah siap mental (secara psikologis) untuk menjalani suhu di atas 40 derajat.
Padahal, jika seandainya rombongan umrah-haji yang sama itu tetap berada di Indonesia (tidak pergi umrah-haji), dan selama ini di Indonesia sudah terbiasa dengan suhu sekitar 30 derajat celcius, lalu tiba-tiba suhu meningkat menjadi35 derajat celcius, seperti saat ini, ya hampir pasti, setiap orang cenderung akan mengeluh kegerahan.
Artinya, keluhan kegerahan itu, selain memang karena ada fenomena gelombang panas (heat wave) yang konon berasal dari wilayah India dan Pakistan, juga dipengaruhi faktor psikologis (kesiapan mental). Tidak siap mental. Sebab suhu 35 derajat celcius itu terjadi relatif tiba-tiba (dalam pengertian tidak biasa-biasanya).
Apalagi jika lembaga yang memprediksi suhu udara menyajikan perkiraan yang tidak akurat. Misalnya diprediksi maksimal 33 derajat celcius pada hari tertentu, sementara faktanya, suhu mencapai di atas 35 derajat celcius. Ya panaslah.
Agar tidak kaget dan supaya secara mental-psikologis siap menjalaninya, selain terus waspada (minum air banyak, hindari terpapar matahari di ruang terbuka), mungkin akan baik juga bila masing-masing kita menyiapkan diri menghadapi gelombang panas yang setara dengan di India dan Pakistan (misalnya 45 derajat celcius). Sehingga jika kemudian faktanya suhu hanya naik 35 derajat, kan jauh masih lebih rendah dibanding 45 derajat.
Sehat selalu, di tengah gelombang panas yang diperkirakan akan berlangsung hingga akhir bulan Mei atau awal Juni 2023.
Syarifuddin Abdullah | 04 Mei 2023/ 14 Syawwal 1444HÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H