Bagi China, jika Amerika dan Eropa Barat bebas memberikan berbagai jenis bantuan militer dan ekonomi kepada Ukraina, lantas kenapa China harus dibatasi dan dipersoalkan jika memberikan bantuan kepada Rusia? Perlakuan yang absurd.
Lagi pula, berdasarkan bocoran dokumen rahasia Pentagon pada Maret 2023, salah satunya menyebutkan bahwa Korea Selatan, melalui pihak ketiga, juga memberikan bantuan amunisi kepada militer Ukraina. Lho, kalau Korsel bisa bantu amunisi untuk Ukraina, kenapa China tidak bisa bantu Rusia.
Kesimpulan saya tentang strategi China dalam Perang Ukraina: China takkan membiarkan Rusia kalah. Dengan kata lain, China hampir pasti akan membantu Rusia dalam Perang Ukraina.
China Unggul dalam 37 dari 44 Teknologi Kunci
Pada Maret 2023, lembaga riset ASPI (Australian Strategic Policiy Institute) yang berbasis di Canberra Australia mempublikasikan kesimpulan hasil riset yang mengguncang dunia teknologi global: dari 44 item teknologi kunci secara global, China sudah unggul di 37 bidang teknologi dibanding Amerika dan sekutunya. Artinya, Amerika hanya unggul di tujuh bidang teknologi.
Dan ketujuh bidang teknologi kunci di mana Amerika masih lebih unggul tersebut adalah high performance computing; Advanced integrated circuit design and fabrication; natural language processing; quantum computing; vaccines and medical countermeasures; small satelite; space launch systems.
Kesimpulan riset ASPI ini sungguh menghentak. Sebab fakta ini menunjukkan China telah melangkah jauh di bidang teknologi dibanding Amerika dan Eropa. Fakta ini juga dapat diposisikan sebagai alasan utama kenapa Amerika dan Barat memposisikan China layak dicemaskan.
Dan mengacu pada sejarah teknologi modern di abad ke-19 dan abad ke-20, fakta penguasaan teknologi oleh China ini pada akhirnya akan mengantar China untuk lebih unggul di bidang ekonomi. It's just the matter time.
Postur Militer China
Alasan lain yang membuat Amerika dan Eropa Barat sangat cemas dengan China adalah agenda strategis China yang menetapkan tahun 2027 sebagai deadline untuk merealisasikan program modernisasi militer China.
Banyak pengamat strategis memperkirakan, China akan atau sudah bisa merebut dan menduduki Taiwan pada 2025 atau paling telat 2027.