Kalimat judul itu diterjemahkan dari pernyataan komentator Piala Dunia pada pertandingan Brasil melawan Serbia (25 Nop 2022): "Wherever Brazil play, there is a festival (di mana pun Brasil bertanding, selalu ada pestival)".
Dan festival itu maksudnya adalah pesta besar, bahkan bisa disebut pawai kegirangan.
Namun pestival tersebut tentu tak selalu berarti kemenangan bagi Brasil. Sering juga terjadi, pestival tetap tergelar dengan ceria, tapi tim Brasil kalah.
Ya, di mana pun Brasil bertanding, selalu ada pestival. Dan indikatornya banyak:
Yang pertama dan terutama karena permaianan tim Brasil, yang dikenal dengan tim Samba, yang ketika berlaga di lapangan, diibaratkan seperti sedang menari Samba yang eksotik. Membuat permainan sepak bola menjadi enak ditonton, nyaman dinikmati. Mata dan suasana batin penonton dimanjakan.
Jika menggunakan bahasa agama, tim Brasil selalu dan selamanya bermain dengan "khusyu": sikap totalitas terfokus pada bola bundar, untuk prestasi pribadi, kemengangan tim, dan kebanggaan nasional.
Kedua, umpan-umpan bola jarak pendek, yang meliuk-meliuk dari sepertiga lapangan sendiri, lalu pelan-pelan melintas ke garis tengah menuju wilayah lawan, lanjut ke kanan atau ke kiri, kadang juga melakukan penetrasi langsung dari arah depan gawang musuh. Dan pergerakan itu hampir seluruhnya dilakukan dengan umpan-umpan pendek, dengan presisi yang nyaris sempurna, dan karena itu selalu enak ditonton.
Ketiga, para suporter tim Samba selalu enak dicermati. Mereka mendukung tim nasionalnya dengan semangat yang nyaris stabil dari awal sampai akhir pertandingan, yang ditingkahi aksi-aksi dan penampilan yang menarik, individual ataupun group.
Kamera sering menyorot cewek-cewek Brasil yang berjejer tiga-empat-lima orang, tak henti-hentinya menari, dengan raut wajah ceria, tersenyum, sesekali berteriak, sambil terus mengibar-ngibarkan umbul-umbul yang diwarnai dengan warna bendere Brasil (kombinasi tiga warna: hijau-kuning-biru).
Keempat, para pemain Brasil, secara tim selalu menyebar pesona kekompakan, komentator kadang meyebutnya they shine (memancarkan kegemilangan). Sangat jarang terlihat ada pemain Brasil yang bermain dengan ego individu, ketika berada di kotak penalti tim lawan.
