Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Ritual Tahunan Ramadhan: Dari Rajab hingga THR dan Mudik

18 April 2022   22:40 Diperbarui: 18 April 2022   22:49 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi alasan memelihara mudik dan arus berjalan aman dan lancar, beberapa instansi bahkan mengambil kebijakan: tidak membolehkan semua pegawainya ikut liburan selama periode mudik. Kepada mereka kita mengucapkan salut dan hormat.

Sebagai catatan: meski diperkirakan sekitar 85 juta orang akan melakukan mudik, saya cukup yakin arus mudik dan arus balik tahun 2022 akan lebih lincah dan lancar, karena ada dua kebijakan mendasar: pemberlakuan arus satu arah dan sistem ganjil-genap di jalan tol.

Sebagai catatan, mudik tahun 2022 adalah mudik pertama yang dibolehkan pemerintah setelah periode pandemi covid-19 relatif mereda. Banyak orang rindu kampung keluarga dan kampung halaman, akibat tidak bisa mudik pada lebaran tahun 2020 dan 2021. 

Mudik mengalirkan duit ibukota ke kampung

Mudik adalah perhelatan nasional, yang melibatkan banyak beberapa sektor secara bersamaan, terutama dari sisi ekonomi.

Selama periode mudik, biasanya akan muncul ulasan dan analisis yang relatif serius: bahwa mudik adalah momentum untuk mengalirkan duit dari ibukota ke kampung-kampung tujuan para pemudik.

Namun analisis ini, sependek pantauan saya, belum begitu sistematis. Belum ada perkiraan yang mendekati realitas tentang berapa sebenarnya jumlah uang yang mengalir dari ibukota ke kampung-kampung di pulau Jawa di di luar Jawa, terutama Sulawesi dan Sumatera.

Sidang isbat lagi untuk menenetukan hari Idul Fitri

Di akhir bulan Ramadhan, pada puasa hari ke-29, Kementerian Agama akan kembali menggelar sidang isbat untuk menentukan hari lebaran Idul Fitri, 1 Syawwal. Dan seperti biasanya perdebatan rukyah-versus-hisab akan kembali mengemuka sebagai wacana publik.

Namun sekali lagi, perbedaan metode hisab-versus-rukyah, harus diposisikan sebagai persoalan fikhi biasa saja. Tak perlu saling bersitegang leher, apalagi berargume bahwa metode ini lebih unggul dibanding metode lain.

Apapun itu, jika nantinya terjadi perbedaan hari raya Idul Fitri antara penganut mazhab hisab dan/atau rukyah, dianggap sebagai hal lumrah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun