Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Afghanistan (8): Bagaimana Nasib Personil Tentara Nasional Afghanistan?

31 Agustus 2021   23:33 Diperbarui: 1 September 2021   03:43 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: aljazeera.net, bagian dari pasukan khusus ANDSF (Afghanistan National Defense and Security Forces)

Pertama, sebagian personil ANDSF berhasil lari keluar dari Afghanisan pada Sabtu dan minggu (14 dan 15 Agustus 2021) ke wilayah Tajikistan. Tapi kan tidak mungkin semua akan berhasil melarikan diri keluar dari Afghanistan.

Kedua, sebagian personil ANDSF mungkin secara sukarela melepas seragamnya, menjadi rakyat sipil dan pulang ke kampung halamannya, sambil menunggu nasibnya ditentukan oleh Taliban.

Ketiga, sebagian personil ANDSF barangkali memilih tunduk dan bahkan bergabung ke pasukan Taliban. Tapi kemungkinan ini sangat kecil.

Keempat, sebagian personil ANDSF melepas pakaian seragam militernya lalu bergabung dengan massa yang antri untuk dievakuasi di Bandara Kabul selama dua pekan terakhir (sejak 15 hingga 28 Agustus 2021). Jika pun ia, jumlah yang berhasil lolos dievakuasi tidak akan terlalu signifikan.

Kelima, sebagian personil ANDSF lari ke wilayah Panjshir, provinsi yang terletak sekitar 65 km ke arah utara dari Kabul. Dan Panjshir memang tidak/belum dikuasai secara penuh oleh Taliban hingga hari ini (31 Agustus 2021). Alasannya, di wilayah Panjshir, memang muncul gerakan perlawanan terhadap Taliban, yang dipimpin Ahamd Shah Masoud. Ada berita yang menyebutkan, sekitar 9.000 (sembilan ribu) mantan ANDSAF telah bergabung dengan pasukan Ahamd Shah Masoud di Panjshir.

Sebagai catatan, Amrullah Saleh, mantan kepala intelijen Afghanistan (NDS/National Directorate of Security) sekaligus mantan Wakil Presiden di era Presiden Abdul Ghani, juga lari dan bersembunyi di wilayah Panjshir, dan mengumumkan bahwa dirinya masih sebagai Wakil Presiden yang sah (sesuai konstitusi), dan bersumpah untuk tidak tunduk pada Taliban, dalam kondisi apapun.

Terus terang, tidak satupun dari lima poin analisis itu yang dapat menjawab pertanyaan kunci: bagaimana nasib ribuan personil ANDSF?

Oleh karena semua personil ANDSF diasumsikan akan diposisikan sebagai musuh Taliban, maka nasib mereka jelas akan ditentukan oleh Taliban. Kita berharap, tidak terjadi aksi pembantaian berdasarkan balas dendam terhadap personil ANDSF. Bisa disimpulkan, para mantan personil ANDSF adalah salah satu kelompok masyarakat Afghanistan yang paling khawatir terhadap nasib jiwanya dan anggota keluarganya.

Sebaba bahkan seandainya pun Taliban memaafkan semua personil ANDSF (mantan musuhnya), tetap saja kondisi dan mekanisme perlakuannya akan tetap sangat kompleks. Karena sulit dibayangkan Taliban akan merekrut mantan personil ANDSF sebagai bagian dari pasukan Taliban.

Dan pertanyaan itu akan tetap layak dilontarkan beberapa pekan-bulan ke depan: Bagaimana nasib seluruh personil ANDSF?

Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 31 Agustus 2021/ 22 Muharram 1443H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun