Afghan collaborators adalah istilah yang segera mengemuka dan menjadi trending di berbagai media internasional sejak Taliban menguasai kabul pada 15 Agustus 2021.
Afghan collaborators adalah warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk pasukan asing dari berbagai negara selama 20 tahun terakhir. Kadang juga mereka disebut Afghan who worked with the occupier (warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk kepentingan pasukan penjajah".
Dan di kalangan simpatisan dan pendukung Taliban, kata occupier (penjajah) itu berlaku untuk semua negara yang bergabung dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang menyerbu Afghanistan pada tahun 2001 dan berada di Afghanistan selama 20 tahun hingga 2021.
Karena tabiat atau karakter kolaborasinya umumnya bersifat rahasia, maka tidak ada sumber yang tahu secara persis berapa jumlah mereka. Nobody knows exactly how many they are.
Angka-angka yang muncul ke permukaan bersifat angka perkiraan: Sekira, 45 ribu Afghan collaborators yang bekerja untuk pasukan Amerika Serikat, 20 ribu Afghan collaborators yang bekerja untuk pasukan Inggris, dan sekira 10 ribu Afghan collaborators yang bekerja untuk pasukan Jerman. Angka yang relatif sama dan variatif untuk beberapa negara koalisi utama (Perancis, Belgia, Kanada, Australia, Italia, Spanyol).
Jika ditotal, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 100.000 (seratus ribu) Afghan collaborators. Namun angka 100 ribu ini berpotensi berlipat-lipat jika dihitung anggota keluarga dari masing-masing Afghan collaborator.
Karena itu, sebagian dari mereka adalah wanita dan anak-anak, yang bahkan mungkin tidak paham soal istilah Afghan collaborators.
Karakter pekerjaan (pola dan bentuk kerja kolaborasi) itu tentu saja berbeda-beda: tenaga administrasi, supir, pembantu rumah tangga, tukang kebun, office boy di kantor, staf keamanan berupa Satpam, penerjemah, penunjuk jalan dan seterusnya.
Beberapa di antaranya juga mungkin pegawai kantoran pemerintah dan swasta, penjual di pasar-pasar, supir angkutan kota dan antar kota dan seterusnya. Sedemikian rupa sehingga Afghan collaborators bisa ada di berbagai lini profesi di Afghanistan.
Dan secara alami dan tuntutan tugas pekerjaannya, masing-masing dari Afghan collaborator itu akan diposisikan dan/atau memposisikan dirinya sebagai informan (pemberi informasi) untuk pasukan negara tertentu.